Sunday, November 6, 2016

Manajemen Produksi

Manajemen Produksi
~ Andree Setiawan / 20216816 / IT-022234 ~

Fungsi Manajemen Produksi secara umum adalah untuk Proses pengolahan, perencanaan, jasa penunjang dan pengawasan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang mengikuti perkembangan konsumsi masyaakat terhadap produk yang di hasilkan. Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang menunjang yaitu:
  • Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
  • Revolusi industri
  • Perkembangan alat dan teknologi
  • Perkembangan ilmu dan metode kerja

Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting, yaitu:
  1. Adanya orang yang lebih dari satu
  2. Adanya tujuan yang ingin dicapai
  3. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapai tujuan tersebut
Pengertian Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Dalam arti sempit, produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang baik barang yang setengah jadi, barang jadi, barang industri, suku cadang, dan komponen penunjang.
3 Aspek Penting Manajemen Produksi

1. Perencanaan produksi – Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan, yaitu meliputi:
  • Jenis barang yang diproduksi
  • Kualitas barang
  • Jumlah barang
  • Bahan baku
  • Pengendalian produksi
2. Pengendalian produksi – Tujuanya agar mencapai hasil yang maksimal, kegiatan yang dilakukan diantaranya :
  • Menyusun perencanaan
  • Membuat penjadwalan kerja
  • Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.
3. Pengawasan produksi – agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya yaitu:
  • Menetapkan kualitas
  • Menetapkan standar barang.
  • Pelaksanaan produksi yang tepat waktu.
Proses Produksi
Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu:
1. Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian:
  • Proses produksi terus menerus (Continuous production) – Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang. walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barang tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. proses ini menghasilkan produk yang standar (massal)
  • Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production) – Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.
2. Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4 bagian:
  • Proses ekstraktif
  • Proses analitis
  • Proses pengubahan
  • Proses sintesis
Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
  1. Proses
  2. Kapasitas
  3. Persediaan
  4. Tenaga Kerja
  5. Mutu/Kualitas


Ruang Lingkup Manajemen Produksi Dan Operasi
Manajemen Produksi dan operasi seperti yang telah dibahas pada point sebelumnya setidaknya mengajarkan kita bagaimana utuk mencapai suatu tujuan dengan perencanaan dan keberhasilan rencana yang telah kita rancang. Untuk itu, dalam manajemen produksi dan operasi terdapat:
  • Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi.
  • Seleksi dan perancangan proses dan peralatan.
  • Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi.
  • Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses.
  • Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

Penambahan dalam pengoperasian sistem produksi dan operasi akan mencakup:
a.    Penyusunan rencana produksi dan operasi.
b.   Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan.
c.    Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan.
d.   Pengendalian mutu.
e.    Manajemen tenaga kerja (Sumber Daya Manusia)

Kesimpulan:
Istilah produksi dan operasi sering dipakai dalam suatu organisasi yang menghasilkan keluaran output, baik berupa barang maupun jasa Pengertian produksi dan operasi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa.
Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa.
Ruang lingkup manajemen produksi dan operasi mencakup perencanaan atau penyiapan sistem produksi dan operasi, pengendalian dari sistem produksi dan operasi, serta sistem informasi produksi. Perencanaan sistem produksi mencakup disain, peralatan, lokasi, tata letak, tugas dan kapasitas. Pengendalian mencakup proses, bahan baku, tenaga kerja, biaya, mutu dan pemeliharaan. Sistem informasi produksi mencakup struktur organisasi, pesanan dan persediaan.
Ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah : Proses pengolahan, Jasa-jasa penunjang, Perencanaan, Pengendalian atau pengawasan

Sumber:

No comments:

Post a Comment