Sunday, November 13, 2016

Makalah Yayasan


Makalah Pengantar Bisnis

Yayasan Unilever Indonesia




Disusun Oleh:

Andree Setiawan / 20216816

Ayu Hana Yolanda / 21216235

Nurul Utami / 25216639

Noor Khariza Septiarindo / 25216469

Syaras Ayuning Tyas / 27216249

Universitas Gunadarma

2016


    Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah pengantar bisnis. Dengan tugas ini diharapkan penulis memahami suatu yayasan uniliver. Adapun isi penulisan ini seputar sejarah yayasan, profil yayasan, visi dan misi yayasan, csr yayasan, dan analisis singkat. Metode apa yang akan digunakan adalah tinjauan dari teori berbagai sumber bacaan dan web.

A. Pendahuluan

    Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004 menyetujui undang-undang ini, dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober 2004.

    Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan mempunyai status badan hukum setelah akta pendirian memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atau pejabat yang ditunjuk. 

    Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas. Pengelolaan kekayaan dan pelaksanaan kegiatan yayasan dilakukan sepenuhnya oleh Pengurus. Pengurus wajib membuat laporan tahunan yang disampaikan kepada Pembina mengenai keadaan keuangan dan perkembangan kegiatan yayasan. Pengawas bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan.

    Yayasan yang kekayaannya berasal dari negara, bantuan luar negeri atau pihak lain, atau memiliki kekayaan dalam jumlah yang ditentukan dalam undang-undang, kekayaannya wajib diaudit oleh akuntan publik dan laporan tahunannya wajib diumumkan dalam surat kabar berbahasa Indonesia.



B. Yayasan Unilever Indonesia

Yayasan Unilever Indonesia adalah sarana utama dalam mengimplementasikan Unilever Sustainable Living Plan di Indonesia.

I. Sejarah Unilever Indonesia

    Tonggak sejarah dimulai pada 27 November 2000. Misi dari Yayasan Unilever Indonesia adalah untuk mencari dan memberdayakan potensi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, menyatukan kekuatan dengan mitra-mitranya dan bertindak sebagai katalis untuk pembentukan kemitraan.

    Ide-ide pembangunan berkelanjutan dan tumbuh bersama dengan masyarakat tidak bisa dipisahkan dari konsep visioner mantan Chairman dan CEO Unilever Indonesia dari tahun 1998 hingga 2003, Nihal Kaviratne. Sebagai pemimpin perusahaan, ia sangat memperhatikan upaya untuk membangun budaya perusahaan melalui transformasi organisasi dan perubahan, serta tata kelola perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan.

    Pada saat itu, program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Unilever masih tidak merata dan tidak terintegrasi. Akibatnya, hasil jauh dari optimal, apalagi berkelanjutan. Kemudian Yayasan didirikan untuk melakukan CSR secara terpadu.

    Bagi Unilever, didirikannya YUI adalah investasi yang didasari komitmen tinggi. Hal ini jelas terlihat dari orang-orang yang ditunjuk untuk menjalankannya. Sebagai contoh, Jabatan level tinggi di yayasan ditempati oleh para eksekutif dengan pengalaman panjang dalam mengelola produk bernilai triliunan rupiah.

    Mendirikan yayasan sangatlah penting untuk membuat dampak yang lebih besar daripada program pemberdayaan masyarakat terisolasi dan terpisah-pisah. Keberadaan yayasan juga mempermudah pencatatan semua inisiatif dan kegiatan yang sudah dijalankan oleh Unilever. Program kerja dan anggaran menjadi lebih terkendali, karena pengawasan sekarang dilihat tidak hanya dari sisi keuangan saja namun juga hasil-hasil dari program. Keberhasilan program-program yayasan juga meningkatkan citra produk-produk Unilever dan perusahaan secara keseluruhan

    Keberadaan yayasan membuat kegiatan CSR Unilever lebih dari sekadar kegiatan amal yang temporer. Program yang berkelanjutan menjadi fokus utama Hal yang tidak kalah penting adalah Unilever tumbuh dan berkembang bersama dengan para mitra kerja yang terjun ke lapangan.

    Yayasan berdialog dengan sejumlah pihak untuk merancang program bersama-sama. Pendekatan baru ini tidak berarti bahwa Yayasan Unilever Indonesia (YUI) meninggalkan program amal yang dasarnya bersifat temporer. Dalam situasi tertentu, seperti bencana alam dan keadaan darurat, bantuan amal masih tetap dilakukan. Namun, serangkaian program selalu dibuat untuk memastikan bahwa bantuan amal tersebut terus berlanjut setelah situasi darurat usai.

    Untuk memastikan program yang berkelanjutan, pemilihan dan bekerja sama dengan para mitra yang tepat sangatlah penting. Mitra dapat berasal dari berbagai latar belakang baik itu institusi pemerintahan, LSM, akademisi, atau kelompok masyarakat setempat.

    Program-program YUI menekankan aspek kualitas daripada kuantitas. Dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat misalnya, yang penting adalah bukan berapa banyak uang yang diperlukan. Dalam hal ini, kami memiliki pendekatan berbeda dibandingkan oleh bank. yang menilai pelanggan berdasarkan jumlah kredit yang diperpanjang dan pembayaran bunga. Bagi kami yang terpenting adalah bagaimana setiap program dapat berjalan secara berkelanjutan dan meningkatkan standar hidup masyarakat.

II. Profil YUI (Yayasan Unilever Indonesia)


    Secara global, Unilever telah meluncurkan Unilever Sustainable Living Plan, sebuah strategi untuk meningkatkan bisnisnya dua kali lipat seraya mengurangi setengah dampak buruk pada lingkungan yang ditimbulkan dan meningkatkan dampak positif sosial bagi masyarakat. USLP memiliki tiga tujuan utama: Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan, Pengurangan Dampak Lingkungan, dan Peningkatan Pendapatan. Unilever Indonesia akan terus berkontribusi terhadap realisasi komitmen global Unilever mengenai sustainability. 

Visi

Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.

Misi

  • Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
  • Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang lain.
  • Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.
  • Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.
Tujuan & Prinsip

Kami memiliki standar perilaku perusahaan yang tinggi terhadap setiap pihak yang bekerja dengan kami, seperti komunitas yang terlibat dalam operasi bisnis dan kegiatan kami, serta lingkungan yang terpapar dengan bisnis kami.
  • Integritas
    Kami berkomitmen terhadap integritas karena hal itu membangun reputasi kami, karena itu kami tidak pernah mengenal kompromi. Integritas menentukan bagaimana kami berperilaku, dimana pun kami berada. Integritas memandu kami melakukan tindakan yang benar untuk keberhasilan jangka panjang Unilever. 

  • Respek
    Kami berkomitmen untuk saling menghormati karena setiap orang harus diperlakukan secara hormat, jujur dan adil. Kami menghargai keberagaman dan kami menghormati orang atas dasar siapa mereka dan apa yang mereka lakukan. 

  • Tanggung Jawab
    Kami berkomitmen terhadap tanggung jawab karena kami ingin menjaga konsumen, lingkungan dan masyarakat dimana kami beroperasi. Kami mengemban tanggung jawab tersebut secara pribadi dan senantiasa melaksanakan apa yang kami katakan. 
  • Semangat Kepeloporan
    Kami berkomitmen untuk menjalankan semangat kepeloporan karena hal itulah yang awalnya membuat bisnis kami ada, dan hal itulah yang sampai saat ini masih menjadi penggerak kami untuk terus tumbuh. Semangat ini memberi kami gairah untuk menang dan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Artinya, kami senantiasa siap untuk mengambil risiko secara cerdas. 
  •  Dampak Positif
    Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui merek kami, kegiatan komersial dan hubungan kami, kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain dimana kami berhubungan dengan masyarakat. 
  • Komitmen yang Berkelanjutan
    Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan. 
  • Menjalankan Aspirasi
    Tujuan perusahaan kami adalah memberikan aspirasi bagi kami untuk mengelola bisnis. Hal ini diperkuat dengan peraturan dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional yang diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga mendukung pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab perusahaan. 
  • Bekerja dengan yang lain
    Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang sama dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip bisnis kami, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan. 

III. CSR PT. Unilever Indonesia Tbk. 

    Corporate Social Responsibility (CSR) atau lebih dikenal juga dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah sebuah issue yang sementara hangat di kalangan dunia usaha. Berikut ini digambarkan secara singkat CSR yang dijalankan oleh PT. Unilever Indonesia Tbk. dan analisis kritis atas program-program yang telah dijalankan.

Program-program CSR Yayasan Unilever Indonesia

    Yayasan Unilever Indonesia memfokuskan kegiatannya pada 4 program (issue) utama, yakni (1) Public Health and Education; (2) Humanitarian Aid Program; (3) Small Medium Enterprise Development Program; dan (4) Environment Program. Keempat program ini telah ditetapkan oleh Board of Directors.

    Program-program tersebut dibuat berdasarkan pada empat prinsip utama. Pertama, prinsip relevansi. Program-program yang dikembangkan selaras dengan bisnis. Kedua, prinsip model. Program percontohan dikembangkan terlebih dahulu sebelum direplikasi di daerah-daerah lain. Ketiga, prinsip kemitraan. Prinsip ini dimaksudkan untuk menggalang dukungan mitra-mitra strategis yang memiliki visi yang sama. Keempat, prinsip replikasi. Kegiatan dan pendekatan yang sukses direplikasi di wilayah-wilayah lain.

Berikut ini diuraikan secara ringkas program-program CSR Yayasan Unilever Indonesia:

1) Public Health and Education (PHE) Program

    Public Health and Education Program merupakan program CSR yang memberi fokus pada kebersihan dan kesehatan dalam masyarakat. Tujuan PHE Program adalah (1) mempromosikan gaya hidup sehat di masyarakat; dan (2) mengurangi angka kematian dan angka orang sakit yang disebabkan oleh diare dan malaria, melalui penyediaan akses sanitasi yang lebih baik dan perubahan perilaku masyarakat dengan mendorong mereka untuk menjalankan gaya hidup sehat.

    Strategi yang dibangun dalam pelaksanaan program ini yakni pertama, Unilever mencari pemimpin potensial di dalam masyarakat dengan memberikan sosialisasi tentang program-program PHE. Kedua, pengembangan kader melalui pelatihan. Ketiga, para kader kesehatan akan menyebarkan pengetahuan mereka dengan mengadakan generative training. Dan keempat, lahirlah kader kesehatan yang baru. Para kader inilah yang menjadi agen perubahan di masyarakat dan menjamin keberlanjutan program.

2) Humanitarian Aid Program

    Humanitarian Aid Program berfokus pada bantuan kemanusiaan pasca bencana alam. Unilever bekerja sama dengan beberapa organisasi, seperti Indonesia Peduli, Peduli Bengkulu, dan Berbagi untuk Indonesia dalam mengumpulkan dana dan mendistribusikan bantuan kepada korban bencana alam pada masa gawat darurat dan rekonstruksi. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan, yakni (1) mendirikan sekolah berstandar internasional pasca gempa dan tsunami di Aceh (26 Desember 2004) dalam kerjasama dengan Media Group; (2) membangun pusat pelatihan pasca gempa dan tsunami Aceh (2004) bersama Yayasan Nurani Dunia; (3) mendirikan beberapa fasilitas publik berupa 5 puskesmas, 1 balai masyarakat, dan 1 taman kanak-kanak pasca gempa 27 Mei 2006 di Yogyakarta; (4) mendoasikan berbagai produk dan mendirikan dapur umum dan memproduksi 3.000 nasi bungkus selama 5 hari saat banjir besar melanda Jakarta (Februari 2007); (5) membangun perbaikan fasilitas di Pesantren Darujanna dan di sekitar Bengkulu Utara pasca gempa Bengkulu (12 September 2007); dan (6) menyiapkan dan mendistribusikan 8.000 paket bantuan untuk korban banjir di kawasan Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta dalam kerjasama dengan forum Berbagi untuk Indonesia.

3) Small Medium Enterprise Development Program

    Small Medium Enterprise Development Program dilakukan dalam bentuk Black Soybean Farmers Development. Program ini dilakukan dalam kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk melibatkan petani dalam memproduksi kedelai hitam berkualitas, yang dikenal dengan MALLIKA atau ‘kerajaan’. UGM menyediakan ahli pertanian untuk pendampingan petani, sedangkan Unilever memberikan jaminan pasar dengan komitmen membeli komoditas petani dengan harga yang disepakati bersama, dan menyalurkan bantuan sarana produksi bagi para petani yang membutuhkan melalui koperasi tani. Program ini juga melibatkan kaum perempuan. Lokasi pelaksanaan program adalah Ciwalen, Yogyakarta, Nganjuk, dan Trenggalek. Hingga 2007 sudah dikelola 600 hektar lahan kedelai hitam oleh 600 petani.

4) Environment Program

    Environment Program dilaksanakan untuk memecahkan masalah lingkungan, terutama masalah sampah, yang salah satu sumber utamanya berasal dari sampah rumah tangga. Environment Program ini dilakukan pertama kali di Surabaya (2005) dengan tema”Surabaya Green & Clean”. Masyarakat dididik mengenai pemilahan sampah; sampah organik untuk kompos, sedangkan sampah an-organik didaur ulang. Di samping itu, masyarakat juga didorong untuk melakukan penghijauan di sekitar rumah mereka. Mereka dilatih untuk mengembangkan pengetahuan serta kepemimpinan dan berperan sebagai teladan bagi warga sekitar, menjadi duta lingkungan hidup, dan sumber informasi serta gagasan. Sebagai buah dari program ini, kota Surabaya memperoleh penghargaan internasional Energy Globe Award karena dinilai berhasil menyelamatkan Sungai Brantas.

    Environment Program juga dilakukan di Jakarta pada 2006 dengan tema “Jakarta Green & Clean” (JGC). Latar belakang program ini adalah masalah lingkungan yang ditandai dengan kurangnya penghijauan dan banyaknya timbunan sampah. JGC mengambil bentuk pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan programnya. Kegiatan yang dilakukan adalah pengelolaan sampah, kebersihan, dan penghijauan berbasis masyarakat. Metode yang dipakai adalah perlombaan. Metode ini dipakai untuk memotivasi masyarakat. Pada tahun 2007 dilakukan perlombaan tingkat RT. Tahun 2008 diadakan di tingkat RW dengan melibatkan 300 RW. Sedangkan pada tahun 2009 meningkat menjadi 500 RW.

    Program-program CSR Unilever Indonesia tersebut berada di bawah Yayasan Unilever Indonesia yang merupakan perwujudan utama dari komitmen Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Unilever Indonesia Tbk. Yayasan Unilever Indonesia dibentuk untuk mewujudkan tujuan PT. Unilever Indonesia Tbk., yaitu tumbuh bersama masyarakat dan lingkungan dalam kehidupan yang berkelanjutan.

    Sebelum Yayasan Unilever Indonesia terbentuk, program CSR PT. Unilever Tbk., ditangani langsung oleh departemen/unit kerja perusahaan. Beberapa program yang dilaksanakan sebelumnya, yakni (1) mengadakan ‘Kampanye Cuci Tangan’ dan ‘Kampanye Sikat Gigi’; (2) membina supplier kecil dengan cara pemberian pinjaman; (3) pemberian pelatihan kepada sales dan distributor tentang bagaimana melakukan delivery produk yang baik; (4) pemberian pelatihan kepada para karyawan agar menjadi karyawan dengan high quality; (5) pengadaan ruang kerja yang nyaman bagi karyawan; dan (6) membuat pabrik berkonsep ‘zero waste management’. Tetapi program-program ini tidak membawa dampak yang signifikan karena hanya sebatas ‘hit and run’ dan ‘non-sustainable’. Yayasan Unilever Indonesia dibentuk agar lebih memfokuskan program-program CSR PT. Unilever Indonesia Tbk., agar lebih berkualitas dan berdampak secara sustainable serta mampu memberi image yang baik bagi PT. Unilever Indonesia Tbk.

    Oleh karena itu, Yayasan Unilever Indonesia menjalankan program-program CSR dengan misi: (1) melakukan yang terbaik untuk berbagi sumber daya dan kontribusi untuk menciptakan kualitas yang lebih baik; (2) dengan cara membuka potensi masyarakat, menambah nilai kepada masyarakat, mensinergikan kekuatan yang ada dengan sesama mitra kerja, dan menjadi katalisator dalam membangun kemitraan.

C. Kesimpulan

    Yayasan adalah suatu badan hukum yang bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas. Adanya yayasan sangatlah penting untuk membuat dampak yang lebih besar daripada program pemberdayaan masyarakat terisolasi dan terpisah-pisah. Keberadaan yayasan juga mempermudah pencatatan semua inisiatif dan kegiatan yang sudah dijalankan. 

    Contoh yayasan disini adalah Yayasan Unilever Indonesia. Yayasan Unilever Indonesia adalah sarana utama dalam mengimplementasikan Unilever Sustainable Living Plan di Indonesia. Yayasan Unilever Indonesia mempunyai misi yaitu untuk mencari dan memberdayakan potensi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, menyatukan kekuatan dengan mitra-mitranya dan bertindak sebagai katalis untuk pembentukan kemitraan.

Sumber

https://www.unilever.co.id/about/who-we-are/yayasan-unilever-indonesia/tentang-yayasan-unilever-indonesia/

https://amoanselmus.wordpress.com/2012/11/18/csr-pt-unilever-indonesia-tbk/

http://indonesiacsrsociety.com/yayasan-unilever-indonesia-program-lingkungan/




Sunday, November 6, 2016

Manajemen Produksi

Manajemen Produksi
~ Andree Setiawan / 20216816 / IT-022234 ~

Fungsi Manajemen Produksi secara umum adalah untuk Proses pengolahan, perencanaan, jasa penunjang dan pengawasan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang mengikuti perkembangan konsumsi masyaakat terhadap produk yang di hasilkan. Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang menunjang yaitu:
  • Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
  • Revolusi industri
  • Perkembangan alat dan teknologi
  • Perkembangan ilmu dan metode kerja

Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting, yaitu:
  1. Adanya orang yang lebih dari satu
  2. Adanya tujuan yang ingin dicapai
  3. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapai tujuan tersebut
Pengertian Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Dalam arti sempit, produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang baik barang yang setengah jadi, barang jadi, barang industri, suku cadang, dan komponen penunjang.
3 Aspek Penting Manajemen Produksi

1. Perencanaan produksi – Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan, yaitu meliputi:
  • Jenis barang yang diproduksi
  • Kualitas barang
  • Jumlah barang
  • Bahan baku
  • Pengendalian produksi
2. Pengendalian produksi – Tujuanya agar mencapai hasil yang maksimal, kegiatan yang dilakukan diantaranya :
  • Menyusun perencanaan
  • Membuat penjadwalan kerja
  • Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.
3. Pengawasan produksi – agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya yaitu:
  • Menetapkan kualitas
  • Menetapkan standar barang.
  • Pelaksanaan produksi yang tepat waktu.
Proses Produksi
Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu:
1. Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian:
  • Proses produksi terus menerus (Continuous production) – Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang. walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barang tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. proses ini menghasilkan produk yang standar (massal)
  • Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production) – Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.
2. Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4 bagian:
  • Proses ekstraktif
  • Proses analitis
  • Proses pengubahan
  • Proses sintesis
Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
  • Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
  1. Proses
  2. Kapasitas
  3. Persediaan
  4. Tenaga Kerja
  5. Mutu/Kualitas


Ruang Lingkup Manajemen Produksi Dan Operasi
Manajemen Produksi dan operasi seperti yang telah dibahas pada point sebelumnya setidaknya mengajarkan kita bagaimana utuk mencapai suatu tujuan dengan perencanaan dan keberhasilan rencana yang telah kita rancang. Untuk itu, dalam manajemen produksi dan operasi terdapat:
  • Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi.
  • Seleksi dan perancangan proses dan peralatan.
  • Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi.
  • Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses.
  • Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

Penambahan dalam pengoperasian sistem produksi dan operasi akan mencakup:
a.    Penyusunan rencana produksi dan operasi.
b.   Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan.
c.    Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan.
d.   Pengendalian mutu.
e.    Manajemen tenaga kerja (Sumber Daya Manusia)

Kesimpulan:
Istilah produksi dan operasi sering dipakai dalam suatu organisasi yang menghasilkan keluaran output, baik berupa barang maupun jasa Pengertian produksi dan operasi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa.
Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa.
Ruang lingkup manajemen produksi dan operasi mencakup perencanaan atau penyiapan sistem produksi dan operasi, pengendalian dari sistem produksi dan operasi, serta sistem informasi produksi. Perencanaan sistem produksi mencakup disain, peralatan, lokasi, tata letak, tugas dan kapasitas. Pengendalian mencakup proses, bahan baku, tenaga kerja, biaya, mutu dan pemeliharaan. Sistem informasi produksi mencakup struktur organisasi, pesanan dan persediaan.
Ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah : Proses pengolahan, Jasa-jasa penunjang, Perencanaan, Pengendalian atau pengawasan

Sumber:

Konsep Nilai Waktu Dari Uang

Konsep Nilai Waktu Dari Uang
~ Andree Setiawan / 20216816 / IT-022234 ~

Nilai Yang Akan Datang


Future Value (FV) digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu. Untuk menghitung FV bisa menggunakan fungsi fv()
 Ada lima parameter yang ada dalam fungsi fv(), yaitu :



  • Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
  • Nper, jumlah angsuran yang dilakukan
  • Pmt, besar angsuran yang dibayarkan.
  • Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.
  • Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan diakhir periode.
Contoh 1:
Biaya masuk perguruan tinggi saat ini adalah Rp50.000.000, berapa biaya masuk perguruan tinggi 20 tahun yang akan datang, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :

  • Rate = 8%
  • Nper = 20
  • Pmt = 0, tidak ada angsuran yang dikeluarkan tiap tahunnya
  • Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
  • Type = 0
Dari masukan diatas maka akan didapat nilai 233,047,857.19
Contoh 2:
Setiap bulan kita menabung dibank sebesar 250.000, saldo awal tabungan kita adalah 10.000.000, bunga bank pertahun 6%, dengan asumsi tidak ada potongan bunga dan biaya administrasi, berapa uang yang akan kita dapat 20 tahun yang akan datang?, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :

  • Rate = 6%/12, dibagi 12 karena angsuran 250.000 dilakukan perbulan
  • Nper = 20×12 = 240, dikali 12 karena angsuran dilakukan per bulan
  • Pmt = -250000, nilai yang ditabungkan setiap bulan, minus sebagai tanda cashflow kita mengeluarkan uang
  • Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang
  • Type = 0
Dari masukan diatas maka akan didapat nilai 148,612,268.55
Yang perlu diperhatikan dalam penggunakan fungsi fv() adalah satuan untuk parameter rate, nper dan pmt haruslah sama, jika satuannya bulan maka harus bulan semua, jika ada yang bersatuan tahun maka harus dikonversi ke satuan bulan.


Nilai Sekarang
Present Value digunakan untuk untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa datang. Untuk menghitung PV bisa menggunakan fungsi pv() yang ada dimicrosoft excel. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi pv(), yaitu :
  • Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa Anuitas Biasa(ordinarry annuity):pembayaran dilakukan disetiap akhir periode atau satu periodeper bulan ataupun per tahun.
  •  Nper, jumlah angsuran yang dilakukan.
  • Pmt, besar angsuran yang dibayarkan.
  • Fv, nilai akan datang yang akan dihitung nilai sekarangnya.
  • Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan diakhir periode.
Contoh :
Saat pensiun 25 tahun lagi saya ingin punya uang 1.000.000.000, berapakah nilai uang 1.000.000.000 saat ini, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi pv() masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :

PV=(1-(1+i)-^) A

                i
  • Rate = 8%
  • Nper = 25
  • Pmt = 0, tidak ada angsuran yang dikeluarkan tiap tahunnya
  • Fv = 1000000000
  • Type = 0
Dari masukan diatas maka akan didapat nilai -146,017,904.91
Kenapa minus, sekali lagi itu sebagai tanda cash flow, untuk mendapatkan uang 1.000.000.000 25 tahun lagi maka saya harus mengeluarkan uang sebesar 146,017,904.91 saat ini atau dengan kata lain uang 1.000.000.000 25 tahun lagi sama nilainya dengan uang 146,017,904.91 saat ini, dengan asumsi inflasi konsisten sebesar 8% setiap tahun selama 25 tahun.
Sama halnya dengan fungsi fv(), fungsi pv() harus menggunakan satuan yang sama untuk parameter rate, nper dan pmt, jika bersatuan tahun maka harus tahun semua, jika ada yang bersatuan bulan maka harus dikonversi ke satuan tahun.

Nilai Masa Datang Dan Nilai Sekarang


Nilai masa datang( FV)
                         
               ((1+i)^  -1) A
FV=                 I

Contoh 
Hitunglah nilai akan datang (FV) dari tabungan Rp 1.000.000 yang disetor setiap tahun selama 5 tahun,mulai tahun depan,apabila tingkat bunga adalah10%.p.a.diperhitungkan tahunan.
Jawab:
n=5 tahun
i=10%=0,1
A=1.000.000

FV=((1+i)^ .A
             i
                    5
FV=((1+0,1) xRp 1.000.000  
                      0,1
FV=Rp 6.105.100

Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula disebut dengan present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Misalkan P adalah nilai sekarang dari uang sebanyak A pada t tahun yang akan datang. Bila kemudian diumpamakan tingkat bunga adalah r, maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah : 
I = P.r.t
dan uang setelah t tahun menjadi :
P + P.r.t = P(1+rt)
Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendaang, maka
P(1+rt) = A
atau
P =     A/I + rt
 Contoh :
Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun?
Dalam masalh ini, A = 10.000,-.   r = 0,13 dan t = 1
P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)
= 8849,56

Anuitas 
Anuitas adalah:Suatu rangkaian pembayaran/penerimaan sejumlah uang,umumnya sama besar,dengan periode waktu yang sama untuk setiap pembayaran.
Jenis-jenis Anuibis
  • Anuitas Biasa(ordinarry annuity):pembayaran dilakukan disetiap akhir periode atau satu periode
  • Anuitas Dimuka(annuity due):pembayaran dilakukan disetiap awal periode atau mulai hari ini
  • Anuitas Ditunda(deferred annuity):pembayaran dimulai setelah beberapa periode.
                       
PV=(1-(1+i)-^) A

                i
dengan:
PV  : nilai diawal(present value) periode atau nilai sekarang
i     : tingkat bunga per periode
n   : jumlah periode
A  : anuitas atau pembayaran per periode


Anuitas biasa
Anuitas biasa atau Ordinary annuity adalah sebuah anuitas yang diperhitungkan pada setiap akhir interval seperti akhir bulan, akhir kuartal , akhir setiap 6 bulan , maupun pada setiap akhir tahun.

Rumus dasar future value anuitas biasa adalah sebagai berikut :


FVn = PMT1 + in - 1 i

Keterangan :

FVn = Future value ( nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke - n )
PMT = Payment ( pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode )
i = Interest rate ( tingkat bunga atau diskonto tahunan )
n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas
Rumus dasar present value anuitas biasa adalah sebagai berikut : 


PVn = FVn1 - 1 ( 1 + i ) n i 
PVn = Present value ( nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun ke - n )

Anuitas terhutang

Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.

Rumus dasar future value anuitas terhutang adalah :

FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )

Rumus dasar present value anuitas terhutang adalah :

PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )

Nilai sekarang anuitas

Nilai sekarang anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan.Perhitungan nilai sekarang anuitas juga akan memberikan hasil yang berbeda jika anda melakukan investasi pada awal atau akhir tahun , dimana rumus perhitungannya adalah :

Jika dilakukan pada awal tahun , menjadi :


PV anuitas = nilai investasi x Faktor PV x ( 1 + r )

Jika dilakukan pada akhir tahun , menjadi :

PV anuitas = nilai investasi x Faktor PV

Digunakan untuk untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa datang

contoh: 

Hitunglah nilai akan datang (FV) dari tabungan Rp 1.000.000 yang disetor setiap tahun selama 5 tahun,mulai tahun depan,apabila tingkat bunga adalah 15%.p.a.diperhitungkan tahunan.
Jawab:
n=5 tahun
i=15%=0,15
A=1.000.000

FV=((1+i)^ .A
             i
                    5
FV=((1+1,5) xRp 1.000.000  
                      0,15
FV=Rp 3.352.155,10


Nilai sekarang dari anuitas terhutang


Nilai sekarang dari anuitas terhutang berguna untuk mengukur setiap pembayaran yang maju satu periode atau pembayaran pada awal tahun dengan menggunakan formulasi :
An (Anuitas Terhutang) = PMT ( PVIFAk,n ) ( 1 + k )

Anuitas abadi

Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akan berlangsung terus menerus.
PV ( anuitas abadi ) = pembayaran / Tingakat suku bunga = PMT / i

Periode Kemajemukan tengah tahunan atau periode lainnya

         Bunga majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam setahun. Sedangkan bunga majemuk setengah tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan dua kali dalam setahun.

Amortisasi pinjaman

Salah satu penerapan penting dari bunga majemuk adalah pinjaman yang dibayarkan secara dicicil selama waktu tertentu. Termasuk didalamnya adalah kredit mobil , kredit kepemilikan rumah , kredit pendidikan , dan pinjaman - pinjaman bisnis lainnya selain pinjaman jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang. Jika suatu pinjaman akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya ( bulanan , kuartalan , atau tahunan ) , maka pinjaman ini disebut juga sebagai pinjaman yang diamortisasi.

Kesimpulan:
Nilai yang akan datang berarti mempersiapkan investasi dikemudian hari, yang keadaanya tidak pasti.Nilai sekarang berarti keadaan sekarang, beda dengan nilai yang akan datang.Anuitas adalah:Suatu rangkaian pembayaran/penerimaan sejumlah uang,umumnya sama besar,dengan periode waktu yang sama untuk setiap pembayaran.

Sumber :



Monday, October 31, 2016

Pemasaran

Pemasaran
~ Andree Setiawan / 20216816 / IT-022234 ~

Definisi dan Pengertian Pemasaran
Perubahan selera konsumen, lingkungan ekonomi dan persaingan yang semakin tajam membuat peranan pemasaran sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba bagi perusahaan. Peran pemasaran sangat penting untuk mengetahui keinginan konsumen dan perusahaan berusaha memenuhinya. Perusahaan banyak yang memproduksi barang yang sejenis, sehingga membuat konsumen lebih selektif dalam memilih produk mana yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
Pengertian Pemasaran Menurut Ahli
Para pakar bidang pemasaran telah mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian pemasaran, diataranya adalah sebagai berikut :
·         Menurut Kotler (2005), pengertian pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana masing-masing individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk yang bernilai bagi pihak lain.
·         Menurut Swasta (1996) pengertian pemasaran adalah suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual. Maksud dari pengertian itu adalah manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan.
·         Menurut William J. Stanton, (1984:7) pengertian pemasaran: “Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial”.
·         Menurut Basu dan Hani (2004:4) Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Jenis-jenis Pemasaran
Jenis Jenis Pemasaran menurut Supriyanto yaitu pemasaran eksternal, pemasaran internal dan pemasaran interaktif.
1.    Pemasaran Internal
Pemaran Internal merupakan salah satu dari jenis jenis pemasaran. Pada dasarnya karyawan adalah pelanggan pertama dari suatu bisnis atau perusahaan. Bagaimana suatu perusahaan harus memuaskan karyawan, memperhatikan kebutuhan, keinginan serta harapan, demikian juga mengenai kesejahteraan karyawan. Semua tersebut merupakan hak yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan. Karena itu kewajiban perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan karyawan seperti gaji, tunjangan hari tua, pengembangan karir, asuransi dan lain-lain. Di lain pihak harus memasarkan perusahaan tersebut, termasuk sumber daya perusahaan dan brand image (citra merek).
2.    Pemasaran Interaktif
Pemasaran Interaktif merupakan salah satu dari jenis jenis pemasaran. Kemampuan karyawan untuk berinteraksi dengan pelanggan mengharuskan setiap karyawan memiliki keterampilan dan profesional dalam malayani pelanggan. Untuk memuaskan kebutuhan dan harapan pelanggan, karyawan harus selalu kelihatan menarik, murah senyum, mau mendengarkan keluhan, siap bila diperlukan, hormat, sabar, jujur dan bisa dipercaya.
3.    Pemasaran Eksternal
Pemasaran Eksternal merupakan salah satu dari jenis jenis pemasaran. Pemasaran eksternal menjadi tugas dari manager dan organisasi pemasaran perusahaan. Dalam memahami kebutuhan dan harapan pasar, upaya menciptakan produk atau jasa pelayanan, serta mengupayakan terjadinya transaksi yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Tujuan Pemasaran Secara Umum
Tujuan Pemasaran secara umum, sebagai berikut :
1.    Kebutuhan
Tujuan pemasaran yang pertama yaitu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kebutuhan adalah sesuatu yang sifatnya mendasar yang diperlukan untuk memenuhi masalah manusia. Contoh : Kebutuhan makanan, minum, pakaian, rumah dan pendidikan.
2.    Keinginan
Tujuan Pemasaran yang kedua ialah untuk memenuhi keinginan pelanggan. Kebutuhan yang telah menjadi dorongan untuk diselesaikan (hasrat untuk memenuhi kebutuhan) ketika mereka diarahkan kepada tujuan atau objek tertentu yang spesifik, yang memungkinkan memuaskan kebutuhan. Orang sakit ingin berobat modern, maka ia akan berobat ke rumah sakit, puskemas atau klinik.
3.    Harapan
Tujuan Pemasaran yang ketiga adalah untuk memenuhi harapan pelanggan. Harapan adalah keinginan akan produk atau jasa tertentu yang bersifat individual dengan memperhatikan bagaimana cara memenuhi kebutuhan dan keinginan. Contohnya : Berobat ke rumah sakit, dengan pelayanan dokter yang terampil dan cepat serta ramah (harapan). Faktor psikografi (selera, gaya hidup, persepsi terhadap tempat pelayanan) ikut menentukan harapan seseorang.
Tujuan Pemasaran
Adapun tujuan pemasaran (marketing objektive) yaitu apa yang akan dicapai oleh perusahaan melalui adanya kegiatan pemasaran. Jika kepuasan & kebutuhan konsumen terpenuhi maka akan berdampak pada hasil penjualan produknya meningkat & pada akhirnya tujuan pemasaran akan tercapai yakni memperoleh keuntungan atau laba. Namun jika sebuah perusahaan melalaikan kebutuhan konsumen dan hanya memikirkan produsennya saja, maka akan ada kemungkinan hasil penjualan yang diperoleh menurun, sehingga keuntungannya minim bahkan bisa terjadi kerugian. Kepuasan pembeli atau konsumen lah yang terpenting bagi perusahaan dalam sebuah marketing.
Konsep Pemasaran
1.    Konsep Produksi
yaitu suatu konsep dimana konsumen lebih menyukai produk yang dapat ditemukan dimana-mana dengan harga yang murah. Jadi orientasi konsep ini lebih mengarah pada upaya pencapaian efisiensi produk yang tinggi dan distribusi yang sangat luas. Tugas manajemen disini adalah memperbanyak produksi barang karena konsumen dianggap akan menerima hasil produksinya yang terjangkau dimana-mana.
2.    Konsep Produk
Menyatakan bahwa akan lebih menyukai produk yang menawarkan mutu, kualitas, performansi dan karakter terbaik. Dimana tugas manajemen disini ialah membuat produk yang berkualitas tinggi dan penampilan yang terbaik & menarik.
3.    Konsep Penjualan
Menyatakan bahwa konsumen  dengan dibiarkan begitu saja atau apa adanya, organisasi harus berusaha melaksanakan promosi yang menarik para konsumen.
4.    Konsep Pemasaran
Menyatakan bahwa kunci dalam mencapai tujuan sebuah organisasi bisnis meliputi penentuan kebutuhan & keinginan pasar sebagai sasaran serta memberi kepuasan yang sesuai secara efektif & efisien dibandingkan dengan para pesaing.
5.    Konsep Pemasaran Sosial
Dalam konsep ini tugas sebuah organisasi yaitu menentukan kebituhan , kepentingan, keinginan pasar dan tetap memberi kepuasan serta tetap melestarikan & meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau konsumen.
6.    Konsep Pemasaran Global
Dalam konsep ini manajer eksekutifnya harus berupaya memahami segala faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pemasaran lewat manajemen yang strategis. Dimana tujuan akhirnya ialah berusaha untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat dan memberikan yang terbaik dan bermanfaat kepada seluruh pihak yang terlibat di dalam suatu perusahaan.
Manajemen Pemasaran
Kata manajemen sering di definisikan sebagai sebuah proses rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan controlling (pengawasan) yang dilakukan untuk mencapai target atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dan definisi pemasaran yaitu suatu kegiatan didalam perekonomian yang dapat membantu menciptakan nilai ekonomi, nilai tersebut menentukan harga produk atau jasa. Faktor terpenting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Jadi pemasaran merupakan penghubung antaran kegiatan produksi dan konsumsi.
Jadi yang dimaksud dengan manajemen pemasaran adalah proses merencanakan, penganalisaan, pelaksanaan, mengimplementasikan dan controlling (pengawasan) atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan supaya dapat tercapainya target atau tujuan perusahaan secara lebih efesien dan efektif. Itulah definisi manajemen pemasaran secara umum, lalu fungsi manajemen pemasaran sendiri seperti meliputi riset pembeli atau konsumen, pengembangan produk, komunikasi dan promosi, strategi distribusi, penetapan harga dari produk dan pemberian pelayanan pada konsumen. Tentunya semua kegiatan ini dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Definisi Manajemen Pemasaran Menurut Para Ahli
·         Menurut, Buchari Alma (2004 : 130) – Manajemen Pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian di pemasaran.
·         Lalu menurut, Philip Kotler/Armstrong (2002 : 14) – Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.
Unsur Penting dalam Manajemen
3 (tiga) unsur yang penting dalam manajemen pemasaran diantaranya sebagai berikut:
1.    Orientasi pada konsumen atau pembeli
Umumnya produsen menghasilkan produk untuk upaya memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Konsumen ialah orientasi paling utama yang harus di pertimbangkan dalam segala macam bentuk strategi bisnis. Demikian juga dalam proses marketing atau penjualan, maka dalam bisnis selalu mengedepankan pihak konsumen yang merupakan strategi dari bagian konsep pemasaran yang perlu di perhatikan. Sebab konsumen bisa di bilang sebagai raja, dan pihak produsen atau perusahaan adalah pelayan yang harus melayani kebutuhan raja (konsumen) yaitu dengan berbagai macam tawaran yang menarik, baik itu dari segi produk yang dihasilkan maupun dari segi pelayanan yang di sediakan. Manajemen pemasaran menyetujui konsep pemasaran yang terbaik dengan menjadikan konsumen sebagai prioritas yang paling utama.
2.    Perencanaan kegiatan-kegiatan pemasaran secara menyeluruh
Manajemen pemasaran menyetujui adanya pengaturan secara dinamis sebagi bentuk penyusunan kegiatan-kegiatan dari pemasaran secara menyeluruh. Segala keperluan dalam bidang pemasaran, strategi, implementasi, penganalisaan, controlling (pegawasan) dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran harus dilakukan secara tersusun, dan diatur secara rinci atau detail dan jelas, sehingga bisa mempermudah dalam proses pelaksanaan dan contolling (pengawasan). Manajemen pemasaran menyetujui suatu upaya yang sistematis yang jelas sehingga dapat dilakukan penganalisaan dan controlling (pengawasan) terhadap hasil yang di dapat. Evaluasi terhadap suatu manajemen pemasaran salah satunya juga di dasarkan atas kegiatan penyusunan secara menyeluruh tersebut.
3.    Kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen menjadi unsur yang penting juga yang harus di perhatikan dalam menyusun strategi pemasaran. Manajemen pemasaran yang bagus yaitu menyetujui adanya hasil keputusan para konsumen yang maksimal sebagai akibat dari proses pemasaran yang berjalan. Kepuasan dari konsumen tidak hanya diukur dan dilihat dari bagaimana kualitas produk yang dihasilkan, akan tetapi dari bagaimana cara maupun starategi pemasaran yang dijalankan.
Permintaan dan Tugas Pasar
Ada 8 jenis permintaan yang menjadi tugas pemasaran, yakni:
a)    Permintaan negatif, adalah jika sebagian besar pasar tidak menyukai produk tertentu dan bahkan orang bersedia mengeluarkan uang untuk menghindarinya. Tugas pemasaran adalah menganalisa mengapa pasar tidak menyukai produk tersebut dan apakah program pemasaran yang terdiri dari perancangan ulang produk, harga yang lebih rendah, promosi yang lebih baik, dan dapat mengubah keyakinan dan perilaku pasar.
b)    Permintaan nol, adalah konsumen sasaran mungkin tidak sadar atau tidak tertarik pada produk tertentu. Tugas pemasaran adalah menemukan cara untuk menghubungkan manfaat produk tersebut dengan kebutuhan dan minat alami seseorang.
c)    Permintaan laten, adalah banyaknya konsumen yang memiliki kebutuhan yang kuat yang tidak dapat dipuaskan oelh produk yang sudah ada. Tugas pemasaran adalah mengukur ukuran pasar potensial dan mengembangkan produk yang dapat memuaskan permintaan tersebut.
d)    Permintaan menurun, adalah cepat atau lambat, setiap usaha akan menghadapi permintaan yang menurun pada satu atau lebih produknya. Tugas pemasaran adalah membalikan arah penurunan permintaan melalui pemasaran ulang yang kreatif.
e)    Permintaan tidak teratur, adalah terdapatnya permintaan yang berubah-ubah secara musiman atau harian bahkan setiap jam, sehingga menimbulkan masalah kelebihan atau kekurangan kapasitas. Tugas pemasaran adalah mencari jalan untuk mengubah pola permintaan yang sama melalui penetapan harga yang fleksibel, promosi dan insentif lainnya. Ini yang disebut dengan synchromarketing.
f)     Permintaan penuh, adalah bila perusahaan mengalami kepuasan dengan volume bisnis mereka. Tugas pemasaran adalah mempertahankan tingkat permintaan saat ini ditengah perubahan preferensi konsumen dan peningkatan persaingan.
g)    Permintaan persaingan, adalah bilamana beberapa perusahaan mengalami tingkat permintaan yang lebih tinggi daripada yang didapat atau yang ingin mereka layani. Tugas pemasaran adalah mencari cara dan tujuan untuk mengurangi produk yang bersangkutan untuk sementara waktu dengan tidak merusak permintaan. Disebut juga dengan demarketing. Ada 2 demarketing yaitu: General demarketing, usaha mengurangi keseluruhan permintaan seperti peningkatan harga, pengurangan promosi dan pelayanan; dan Selective demarketing, usaha untuk mengurangi permintaan yang berasal dari pasar yang kurang menguntungkan.
h)   Permintaan tak bermanfaat, adalah produk yang tak bermanfaat akan mengundang usaha yang terorganisir untuk mengurangi konsumsinya. Tugas pemasaran adalah merangkul orang-orang yang menyukai produk yang tak bermanfaat agar menghentikannya.
Pengertian Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan semua ini di tunjukan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih. Pada hakekatnya bauran pemasaran (marketing mix) adalah mengelola unsur-unsur marketing mix supaya dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dengan tujuan dapat menghasilkan dan menjual produk dan jasa yang dapat memberikan kepuasan pada pelanggan dan konsumen.

Kotler (2000:18) mendefinisikan bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran di dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel terkendali yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan. Mc Carthy (Kotler, 2000:18) mempopulerkan sebuah klasifikasi empat unsur dari alat-alat bauran pemasaran yang dikenal dengan empat  P (four PS) yaitu produk (product), harga (price), tempat/distribusi (place), promosi (promotion).
Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “empat P” yaitu:
      I.        Produk (Product) , kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran meliputi : ragam, kualitas, desain. fitur, nama merek,  dan kemasan ;
    II.        Harga (Price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan kredit ;
   III.        Tempat (Place), kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan, transportasi dan logistik ;
  IV.        Promosi (Promotion) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya meliputi : Iklan dan promosi penjualan.
Program pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua elemen bauran pemasaran ke dalam suatu program pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi konsumen.
Fungsi Strategi Pemasaran
·         Meningkatkan motivasi untuk berpikir jauh ke depan. Berfikir out of the box memang sangat diperlukan untuk menjaga ritme, ataupun kelangsungan perusahaan. Sesekali jangan terus mengikuti ritme pasar, tetapi coba untuk menggebrak pasar dengan sesuatu yang baru.
·         Koordinasi pemasaran yang lebih efektif dan terarah. Sesuatu kalau tidak memiliki tujuan ataupun strategi pastinya akan berjalan dengan berantakan.
·         Dengan adanya strategi pemasaran akan membuat koordinasi tim menjadi jauh lebih baik serta terarah.
·         Dapat merumuskan tujuan/goal perusahaan yang akan dicapai. Dengan bantuan strategi ini, wirausahawan dapat terbantu untuk lebih mendetailkan tujuan apa yang ingin perusahaan capai. Baik jangka panjang ataupun jangka pendek.
·         Pengawasan kegiatan pemasaran lebih efektif atas standard prestasi kerja. Tentunya dalam hal pemasaran perlu diawasi setiap anggota tim untuk peningkatan mutu ataupun kualitas.
Tujuan pemasaran
1)    Peningkatan kualitas koordinasi dalam tim pemasaran
2)    Mengukur hasil pemasaran berdasarkan standard prestasi yang berlaku
3)    Memberikan dasar yang logis dalam setiap pengambilan keputusan
4)    Mampu meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi jika ada perubahan-perubahan dalam pemasaran.

Pendekatan Manajemen Pemasaran
Pendekatan Studi Pemasaran Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu: · ,Pendekatan serba fungsi (functional approach) · Pendekatan serba Lembaga (institutional aproach) · Pendekatan serba (commodity aproach) · Pendekatan serba (managerial aproach) · Pendekatan serba (total system aproach) Meskipun titik berat tinjauannya berbeda-beda, tetapi masing-masing pendekatan saling berkaitan satu sama lain. Jadi, tinjauan satu pendekatan akan menyinggung pula tinjauan dari pendekatan lainnya. 
a)    Pendekatan Serba Fungsi 
Jumlah dan macam dari fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasan dalam perdagangan.
Adapun fungsi pokok pemasaran adalah:
1. Penjualan, merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran karna menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju.
2. Pembelian, Fungsi ini bertujaun memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau untuk digunakan dalam perusahaan denagn harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produk tertentu.
3. Pengangkutan, merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsi.
4.Penyimpanan, merupakan fungsi menyimpan barang-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsi.
5. Pembelanjaan, adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggaarakan kegiatan pemasaran.
6. Penaggungan resiko, adalah fungsi menghindari dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan pemasaran barang.
7. Standardisasi dan Grading, standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikkasi barang-barang hasil manufaktur, kadang-kadang juga disebut normalisasi. Garding adalah usaha menggolong-golongkan barang kedalam golongan standar kualitas yang telah mendapat pengakuan untuk barang-barang hasil manufaktur.
8. Pengumpulan Informasi Pasar, fungsi ini termasuk pula pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar dipasar.
b)   Pendekatan Serba Lembaga 
Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. 
c)    Pendekatan Serba Barang 
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.
d)   Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitik beratkan pada pendapatan manajer serta keputusan yang mereka ambil. 
e)    Pendekatan Serba Sistem 
Pendekatan serba sistem atau pendekatan sistem total ini mencangkup elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran, termasuk keempat pendekatan di muka.
Kesimpulan
·         Untuk dapat memenangkan persaingan dalam pemasaran terlebih dahulu manajemen pemasaran harus mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh perusahaan sebelum menentukan strategi apa yang yang cocok digunakan untuk menghadapi situasi tersebut.
Sumber:
·         http://ilmuakuntansi.web.id/definisi-dan-pengertian-pemasaran/
·         http://www.pengertianpakar.com/2015/04/pengertian-dan-jenis-pemasaran.html
·         http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/enam-konsep-pemasaran-dan-tujuannya.html
·         http://www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-manajemen-pemasaran-dan-fungsinya.html
·         https://belajarmanagement.wordpress.com/2009/02/25/jenis-permintaan-dan-tugas-pemasaran/
·         http://www.kajianpustaka.com/2013/06/pengertian-dan-variabel-bauran-pemasaran.html
·         http://www.kembar.pro/2015/07/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran.html
·         http://rocketmanajemen.com/tujuan-strategi-pemasaran/