Makalah Pengantar Bisnis
Yayasan Unilever Indonesia
Disusun Oleh:
Andree Setiawan / 20216816
Ayu Hana Yolanda / 21216235
Nurul Utami / 25216639
Noor Khariza Septiarindo / 25216469
Syaras Ayuning Tyas / 27216249
Universitas Gunadarma
2016
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah pengantar bisnis. Dengan tugas ini diharapkan penulis memahami suatu yayasan uniliver. Adapun isi penulisan ini seputar sejarah yayasan, profil yayasan, visi dan misi yayasan, csr yayasan, dan analisis singkat. Metode apa yang akan digunakan adalah tinjauan dari teori berbagai sumber bacaan dan web.
A. Pendahuluan
Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004 menyetujui undang-undang ini, dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober 2004.
Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan mempunyai status badan hukum setelah akta pendirian memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atau pejabat yang ditunjuk.
Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas. Pengelolaan kekayaan dan pelaksanaan kegiatan yayasan dilakukan sepenuhnya oleh Pengurus. Pengurus wajib membuat laporan tahunan yang disampaikan kepada Pembina mengenai keadaan keuangan dan perkembangan kegiatan yayasan. Pengawas bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan.
Yayasan yang kekayaannya berasal dari negara, bantuan luar negeri atau pihak lain, atau memiliki kekayaan dalam jumlah yang ditentukan dalam undang-undang, kekayaannya wajib diaudit oleh akuntan publik dan laporan tahunannya wajib diumumkan dalam surat kabar berbahasa Indonesia.
B. Yayasan Unilever Indonesia
Yayasan Unilever Indonesia adalah sarana utama dalam mengimplementasikan Unilever Sustainable Living Plan di Indonesia.
I. Sejarah Unilever Indonesia
Tonggak sejarah dimulai pada 27 November 2000. Misi dari Yayasan Unilever Indonesia adalah untuk mencari dan memberdayakan potensi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, menyatukan kekuatan dengan mitra-mitranya dan bertindak sebagai katalis untuk pembentukan kemitraan.
Ide-ide pembangunan berkelanjutan dan tumbuh bersama dengan masyarakat tidak bisa dipisahkan dari konsep visioner mantan Chairman dan CEO Unilever Indonesia dari tahun 1998 hingga 2003, Nihal Kaviratne. Sebagai pemimpin perusahaan, ia sangat memperhatikan upaya untuk membangun budaya perusahaan melalui transformasi organisasi dan perubahan, serta tata kelola perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Pada saat itu, program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Unilever masih tidak merata dan tidak terintegrasi. Akibatnya, hasil jauh dari optimal, apalagi berkelanjutan. Kemudian Yayasan didirikan untuk melakukan CSR secara terpadu.
Bagi Unilever, didirikannya YUI adalah investasi yang didasari komitmen tinggi. Hal ini jelas terlihat dari orang-orang yang ditunjuk untuk menjalankannya. Sebagai contoh, Jabatan level tinggi di yayasan ditempati oleh para eksekutif dengan pengalaman panjang dalam mengelola produk bernilai triliunan rupiah.
Mendirikan yayasan sangatlah penting untuk membuat dampak yang lebih besar daripada program pemberdayaan masyarakat terisolasi dan terpisah-pisah. Keberadaan yayasan juga mempermudah pencatatan semua inisiatif dan kegiatan yang sudah dijalankan oleh Unilever. Program kerja dan anggaran menjadi lebih terkendali, karena pengawasan sekarang dilihat tidak hanya dari sisi keuangan saja namun juga hasil-hasil dari program. Keberhasilan program-program yayasan juga meningkatkan citra produk-produk Unilever dan perusahaan secara keseluruhan
Keberadaan yayasan membuat kegiatan CSR Unilever lebih dari sekadar kegiatan amal yang temporer. Program yang berkelanjutan menjadi fokus utama Hal yang tidak kalah penting adalah Unilever tumbuh dan berkembang bersama dengan para mitra kerja yang terjun ke lapangan.
Yayasan berdialog dengan sejumlah pihak untuk merancang program bersama-sama. Pendekatan baru ini tidak berarti bahwa Yayasan Unilever Indonesia (YUI) meninggalkan program amal yang dasarnya bersifat temporer. Dalam situasi tertentu, seperti bencana alam dan keadaan darurat, bantuan amal masih tetap dilakukan. Namun, serangkaian program selalu dibuat untuk memastikan bahwa bantuan amal tersebut terus berlanjut setelah situasi darurat usai.
Untuk memastikan program yang berkelanjutan, pemilihan dan bekerja sama dengan para mitra yang tepat sangatlah penting. Mitra dapat berasal dari berbagai latar belakang baik itu institusi pemerintahan, LSM, akademisi, atau kelompok masyarakat setempat.
Program-program YUI menekankan aspek kualitas daripada kuantitas. Dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat misalnya, yang penting adalah bukan berapa banyak uang yang diperlukan. Dalam hal ini, kami memiliki pendekatan berbeda dibandingkan oleh bank. yang menilai pelanggan berdasarkan jumlah kredit yang diperpanjang dan pembayaran bunga. Bagi kami yang terpenting adalah bagaimana setiap program dapat berjalan secara berkelanjutan dan meningkatkan standar hidup masyarakat.
II. Profil YUI (Yayasan Unilever Indonesia)
Secara global, Unilever telah meluncurkan Unilever Sustainable Living Plan, sebuah strategi untuk meningkatkan bisnisnya dua kali lipat seraya mengurangi setengah dampak buruk pada lingkungan yang ditimbulkan dan meningkatkan dampak positif sosial bagi masyarakat. USLP memiliki tiga tujuan utama: Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan, Pengurangan Dampak Lingkungan, dan Peningkatan Pendapatan. Unilever Indonesia akan terus berkontribusi terhadap realisasi komitmen global Unilever mengenai sustainability.
Visi
Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.
Misi
- Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
- Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang lain.
- Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.
- Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.
Tujuan & Prinsip
Kami memiliki standar perilaku perusahaan yang tinggi terhadap setiap pihak yang bekerja dengan kami, seperti komunitas yang terlibat dalam operasi bisnis dan kegiatan kami, serta lingkungan yang terpapar dengan bisnis kami.
- Integritas
Kami berkomitmen terhadap integritas karena hal itu membangun reputasi kami, karena itu kami tidak pernah mengenal kompromi. Integritas menentukan bagaimana kami berperilaku, dimana pun kami berada. Integritas memandu kami melakukan tindakan yang benar untuk keberhasilan jangka panjang Unilever.
- Respek
Kami berkomitmen untuk saling menghormati karena setiap orang harus diperlakukan secara hormat, jujur dan adil. Kami menghargai keberagaman dan kami menghormati orang atas dasar siapa mereka dan apa yang mereka lakukan.
- Tanggung Jawab
Kami berkomitmen terhadap tanggung jawab karena kami ingin menjaga konsumen, lingkungan dan masyarakat dimana kami beroperasi. Kami mengemban tanggung jawab tersebut secara pribadi dan senantiasa melaksanakan apa yang kami katakan.
- Semangat Kepeloporan
Kami berkomitmen untuk menjalankan semangat kepeloporan karena hal itulah yang awalnya membuat bisnis kami ada, dan hal itulah yang sampai saat ini masih menjadi penggerak kami untuk terus tumbuh. Semangat ini memberi kami gairah untuk menang dan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Artinya, kami senantiasa siap untuk mengambil risiko secara cerdas.
- Dampak Positif
Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui merek kami, kegiatan komersial dan hubungan kami, kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain dimana kami berhubungan dengan masyarakat.
- Komitmen yang Berkelanjutan
Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
- Menjalankan Aspirasi
Tujuan perusahaan kami adalah memberikan aspirasi bagi kami untuk mengelola bisnis. Hal ini diperkuat dengan peraturan dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional yang diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga mendukung pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab perusahaan.
- Bekerja dengan yang lain
Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang sama dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip bisnis kami, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan.
III. CSR PT. Unilever Indonesia Tbk.
Corporate Social Responsibility (CSR) atau lebih dikenal juga dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah sebuah issue yang sementara hangat di kalangan dunia usaha. Berikut ini digambarkan secara singkat CSR yang dijalankan oleh PT. Unilever Indonesia Tbk. dan analisis kritis atas program-program yang telah dijalankan.
Program-program CSR Yayasan Unilever Indonesia
Yayasan Unilever Indonesia memfokuskan kegiatannya pada 4 program (issue) utama, yakni (1) Public Health and Education; (2) Humanitarian Aid Program; (3) Small Medium Enterprise Development Program; dan (4) Environment Program. Keempat program ini telah ditetapkan oleh Board of Directors.
Program-program tersebut dibuat berdasarkan pada empat prinsip utama. Pertama, prinsip relevansi. Program-program yang dikembangkan selaras dengan bisnis. Kedua, prinsip model. Program percontohan dikembangkan terlebih dahulu sebelum direplikasi di daerah-daerah lain. Ketiga, prinsip kemitraan. Prinsip ini dimaksudkan untuk menggalang dukungan mitra-mitra strategis yang memiliki visi yang sama. Keempat, prinsip replikasi. Kegiatan dan pendekatan yang sukses direplikasi di wilayah-wilayah lain.
Berikut ini diuraikan secara ringkas program-program CSR Yayasan Unilever Indonesia:
1) Public Health and Education (PHE) Program
Public Health and Education Program merupakan program CSR yang memberi fokus pada kebersihan dan kesehatan dalam masyarakat. Tujuan PHE Program adalah (1) mempromosikan gaya hidup sehat di masyarakat; dan (2) mengurangi angka kematian dan angka orang sakit yang disebabkan oleh diare dan malaria, melalui penyediaan akses sanitasi yang lebih baik dan perubahan perilaku masyarakat dengan mendorong mereka untuk menjalankan gaya hidup sehat.
Strategi yang dibangun dalam pelaksanaan program ini yakni pertama, Unilever mencari pemimpin potensial di dalam masyarakat dengan memberikan sosialisasi tentang program-program PHE. Kedua, pengembangan kader melalui pelatihan. Ketiga, para kader kesehatan akan menyebarkan pengetahuan mereka dengan mengadakan generative training. Dan keempat, lahirlah kader kesehatan yang baru. Para kader inilah yang menjadi agen perubahan di masyarakat dan menjamin keberlanjutan program.
2) Humanitarian Aid Program
Humanitarian Aid Program berfokus pada bantuan kemanusiaan pasca bencana alam. Unilever bekerja sama dengan beberapa organisasi, seperti Indonesia Peduli, Peduli Bengkulu, dan Berbagi untuk Indonesia dalam mengumpulkan dana dan mendistribusikan bantuan kepada korban bencana alam pada masa gawat darurat dan rekonstruksi. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan, yakni (1) mendirikan sekolah berstandar internasional pasca gempa dan tsunami di Aceh (26 Desember 2004) dalam kerjasama dengan Media Group; (2) membangun pusat pelatihan pasca gempa dan tsunami Aceh (2004) bersama Yayasan Nurani Dunia; (3) mendirikan beberapa fasilitas publik berupa 5 puskesmas, 1 balai masyarakat, dan 1 taman kanak-kanak pasca gempa 27 Mei 2006 di Yogyakarta; (4) mendoasikan berbagai produk dan mendirikan dapur umum dan memproduksi 3.000 nasi bungkus selama 5 hari saat banjir besar melanda Jakarta (Februari 2007); (5) membangun perbaikan fasilitas di Pesantren Darujanna dan di sekitar Bengkulu Utara pasca gempa Bengkulu (12 September 2007); dan (6) menyiapkan dan mendistribusikan 8.000 paket bantuan untuk korban banjir di kawasan Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta dalam kerjasama dengan forum Berbagi untuk Indonesia.
3) Small Medium Enterprise Development Program
Small Medium Enterprise Development Program dilakukan dalam bentuk Black Soybean Farmers Development. Program ini dilakukan dalam kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk melibatkan petani dalam memproduksi kedelai hitam berkualitas, yang dikenal dengan MALLIKA atau ‘kerajaan’. UGM menyediakan ahli pertanian untuk pendampingan petani, sedangkan Unilever memberikan jaminan pasar dengan komitmen membeli komoditas petani dengan harga yang disepakati bersama, dan menyalurkan bantuan sarana produksi bagi para petani yang membutuhkan melalui koperasi tani. Program ini juga melibatkan kaum perempuan. Lokasi pelaksanaan program adalah Ciwalen, Yogyakarta, Nganjuk, dan Trenggalek. Hingga 2007 sudah dikelola 600 hektar lahan kedelai hitam oleh 600 petani.
4) Environment Program
Environment Program dilaksanakan untuk memecahkan masalah lingkungan, terutama masalah sampah, yang salah satu sumber utamanya berasal dari sampah rumah tangga. Environment Program ini dilakukan pertama kali di Surabaya (2005) dengan tema”Surabaya Green & Clean”. Masyarakat dididik mengenai pemilahan sampah; sampah organik untuk kompos, sedangkan sampah an-organik didaur ulang. Di samping itu, masyarakat juga didorong untuk melakukan penghijauan di sekitar rumah mereka. Mereka dilatih untuk mengembangkan pengetahuan serta kepemimpinan dan berperan sebagai teladan bagi warga sekitar, menjadi duta lingkungan hidup, dan sumber informasi serta gagasan. Sebagai buah dari program ini, kota Surabaya memperoleh penghargaan internasional Energy Globe Award karena dinilai berhasil menyelamatkan Sungai Brantas.
Environment Program juga dilakukan di Jakarta pada 2006 dengan tema “Jakarta Green & Clean” (JGC). Latar belakang program ini adalah masalah lingkungan yang ditandai dengan kurangnya penghijauan dan banyaknya timbunan sampah. JGC mengambil bentuk pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan programnya. Kegiatan yang dilakukan adalah pengelolaan sampah, kebersihan, dan penghijauan berbasis masyarakat. Metode yang dipakai adalah perlombaan. Metode ini dipakai untuk memotivasi masyarakat. Pada tahun 2007 dilakukan perlombaan tingkat RT. Tahun 2008 diadakan di tingkat RW dengan melibatkan 300 RW. Sedangkan pada tahun 2009 meningkat menjadi 500 RW.
Program-program CSR Unilever Indonesia tersebut berada di bawah Yayasan Unilever Indonesia yang merupakan perwujudan utama dari komitmen Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Unilever Indonesia Tbk. Yayasan Unilever Indonesia dibentuk untuk mewujudkan tujuan PT. Unilever Indonesia Tbk., yaitu tumbuh bersama masyarakat dan lingkungan dalam kehidupan yang berkelanjutan.
Sebelum Yayasan Unilever Indonesia terbentuk, program CSR PT. Unilever Tbk., ditangani langsung oleh departemen/unit kerja perusahaan. Beberapa program yang dilaksanakan sebelumnya, yakni (1) mengadakan ‘Kampanye Cuci Tangan’ dan ‘Kampanye Sikat Gigi’; (2) membina supplier kecil dengan cara pemberian pinjaman; (3) pemberian pelatihan kepada sales dan distributor tentang bagaimana melakukan delivery produk yang baik; (4) pemberian pelatihan kepada para karyawan agar menjadi karyawan dengan high quality; (5) pengadaan ruang kerja yang nyaman bagi karyawan; dan (6) membuat pabrik berkonsep ‘zero waste management’. Tetapi program-program ini tidak membawa dampak yang signifikan karena hanya sebatas ‘hit and run’ dan ‘non-sustainable’. Yayasan Unilever Indonesia dibentuk agar lebih memfokuskan program-program CSR PT. Unilever Indonesia Tbk., agar lebih berkualitas dan berdampak secara sustainable serta mampu memberi image yang baik bagi PT. Unilever Indonesia Tbk.
Oleh karena itu, Yayasan Unilever Indonesia menjalankan program-program CSR dengan misi: (1) melakukan yang terbaik untuk berbagi sumber daya dan kontribusi untuk menciptakan kualitas yang lebih baik; (2) dengan cara membuka potensi masyarakat, menambah nilai kepada masyarakat, mensinergikan kekuatan yang ada dengan sesama mitra kerja, dan menjadi katalisator dalam membangun kemitraan.
Yayasan adalah suatu badan hukum yang bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas. Adanya yayasan sangatlah penting untuk membuat dampak yang lebih besar daripada program pemberdayaan masyarakat terisolasi dan terpisah-pisah. Keberadaan yayasan juga mempermudah pencatatan semua inisiatif dan kegiatan yang sudah dijalankan.
Contoh yayasan disini adalah Yayasan Unilever Indonesia. Yayasan Unilever Indonesia adalah sarana utama dalam mengimplementasikan Unilever Sustainable Living Plan di Indonesia. Yayasan Unilever Indonesia mempunyai misi yaitu untuk mencari dan memberdayakan potensi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, menyatukan kekuatan dengan mitra-mitranya dan bertindak sebagai katalis untuk pembentukan kemitraan.
Sumber
https://www.unilever.co.id/about/who-we-are/yayasan-unilever-indonesia/tentang-yayasan-unilever-indonesia/
https://amoanselmus.wordpress.com/2012/11/18/csr-pt-unilever-indonesia-tbk/
http://indonesiacsrsociety.com/yayasan-unilever-indonesia-program-lingkungan/