Monday, October 31, 2016

Pemasaran

Pemasaran
~ Andree Setiawan / 20216816 / IT-022234 ~

Definisi dan Pengertian Pemasaran
Perubahan selera konsumen, lingkungan ekonomi dan persaingan yang semakin tajam membuat peranan pemasaran sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba bagi perusahaan. Peran pemasaran sangat penting untuk mengetahui keinginan konsumen dan perusahaan berusaha memenuhinya. Perusahaan banyak yang memproduksi barang yang sejenis, sehingga membuat konsumen lebih selektif dalam memilih produk mana yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.
Pengertian Pemasaran Menurut Ahli
Para pakar bidang pemasaran telah mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian pemasaran, diataranya adalah sebagai berikut :
·         Menurut Kotler (2005), pengertian pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana masing-masing individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk yang bernilai bagi pihak lain.
·         Menurut Swasta (1996) pengertian pemasaran adalah suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual. Maksud dari pengertian itu adalah manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan.
·         Menurut William J. Stanton, (1984:7) pengertian pemasaran: “Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial”.
·         Menurut Basu dan Hani (2004:4) Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Jenis-jenis Pemasaran
Jenis Jenis Pemasaran menurut Supriyanto yaitu pemasaran eksternal, pemasaran internal dan pemasaran interaktif.
1.    Pemasaran Internal
Pemaran Internal merupakan salah satu dari jenis jenis pemasaran. Pada dasarnya karyawan adalah pelanggan pertama dari suatu bisnis atau perusahaan. Bagaimana suatu perusahaan harus memuaskan karyawan, memperhatikan kebutuhan, keinginan serta harapan, demikian juga mengenai kesejahteraan karyawan. Semua tersebut merupakan hak yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan. Karena itu kewajiban perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan karyawan seperti gaji, tunjangan hari tua, pengembangan karir, asuransi dan lain-lain. Di lain pihak harus memasarkan perusahaan tersebut, termasuk sumber daya perusahaan dan brand image (citra merek).
2.    Pemasaran Interaktif
Pemasaran Interaktif merupakan salah satu dari jenis jenis pemasaran. Kemampuan karyawan untuk berinteraksi dengan pelanggan mengharuskan setiap karyawan memiliki keterampilan dan profesional dalam malayani pelanggan. Untuk memuaskan kebutuhan dan harapan pelanggan, karyawan harus selalu kelihatan menarik, murah senyum, mau mendengarkan keluhan, siap bila diperlukan, hormat, sabar, jujur dan bisa dipercaya.
3.    Pemasaran Eksternal
Pemasaran Eksternal merupakan salah satu dari jenis jenis pemasaran. Pemasaran eksternal menjadi tugas dari manager dan organisasi pemasaran perusahaan. Dalam memahami kebutuhan dan harapan pasar, upaya menciptakan produk atau jasa pelayanan, serta mengupayakan terjadinya transaksi yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Tujuan Pemasaran Secara Umum
Tujuan Pemasaran secara umum, sebagai berikut :
1.    Kebutuhan
Tujuan pemasaran yang pertama yaitu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kebutuhan adalah sesuatu yang sifatnya mendasar yang diperlukan untuk memenuhi masalah manusia. Contoh : Kebutuhan makanan, minum, pakaian, rumah dan pendidikan.
2.    Keinginan
Tujuan Pemasaran yang kedua ialah untuk memenuhi keinginan pelanggan. Kebutuhan yang telah menjadi dorongan untuk diselesaikan (hasrat untuk memenuhi kebutuhan) ketika mereka diarahkan kepada tujuan atau objek tertentu yang spesifik, yang memungkinkan memuaskan kebutuhan. Orang sakit ingin berobat modern, maka ia akan berobat ke rumah sakit, puskemas atau klinik.
3.    Harapan
Tujuan Pemasaran yang ketiga adalah untuk memenuhi harapan pelanggan. Harapan adalah keinginan akan produk atau jasa tertentu yang bersifat individual dengan memperhatikan bagaimana cara memenuhi kebutuhan dan keinginan. Contohnya : Berobat ke rumah sakit, dengan pelayanan dokter yang terampil dan cepat serta ramah (harapan). Faktor psikografi (selera, gaya hidup, persepsi terhadap tempat pelayanan) ikut menentukan harapan seseorang.
Tujuan Pemasaran
Adapun tujuan pemasaran (marketing objektive) yaitu apa yang akan dicapai oleh perusahaan melalui adanya kegiatan pemasaran. Jika kepuasan & kebutuhan konsumen terpenuhi maka akan berdampak pada hasil penjualan produknya meningkat & pada akhirnya tujuan pemasaran akan tercapai yakni memperoleh keuntungan atau laba. Namun jika sebuah perusahaan melalaikan kebutuhan konsumen dan hanya memikirkan produsennya saja, maka akan ada kemungkinan hasil penjualan yang diperoleh menurun, sehingga keuntungannya minim bahkan bisa terjadi kerugian. Kepuasan pembeli atau konsumen lah yang terpenting bagi perusahaan dalam sebuah marketing.
Konsep Pemasaran
1.    Konsep Produksi
yaitu suatu konsep dimana konsumen lebih menyukai produk yang dapat ditemukan dimana-mana dengan harga yang murah. Jadi orientasi konsep ini lebih mengarah pada upaya pencapaian efisiensi produk yang tinggi dan distribusi yang sangat luas. Tugas manajemen disini adalah memperbanyak produksi barang karena konsumen dianggap akan menerima hasil produksinya yang terjangkau dimana-mana.
2.    Konsep Produk
Menyatakan bahwa akan lebih menyukai produk yang menawarkan mutu, kualitas, performansi dan karakter terbaik. Dimana tugas manajemen disini ialah membuat produk yang berkualitas tinggi dan penampilan yang terbaik & menarik.
3.    Konsep Penjualan
Menyatakan bahwa konsumen  dengan dibiarkan begitu saja atau apa adanya, organisasi harus berusaha melaksanakan promosi yang menarik para konsumen.
4.    Konsep Pemasaran
Menyatakan bahwa kunci dalam mencapai tujuan sebuah organisasi bisnis meliputi penentuan kebutuhan & keinginan pasar sebagai sasaran serta memberi kepuasan yang sesuai secara efektif & efisien dibandingkan dengan para pesaing.
5.    Konsep Pemasaran Sosial
Dalam konsep ini tugas sebuah organisasi yaitu menentukan kebituhan , kepentingan, keinginan pasar dan tetap memberi kepuasan serta tetap melestarikan & meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau konsumen.
6.    Konsep Pemasaran Global
Dalam konsep ini manajer eksekutifnya harus berupaya memahami segala faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pemasaran lewat manajemen yang strategis. Dimana tujuan akhirnya ialah berusaha untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat dan memberikan yang terbaik dan bermanfaat kepada seluruh pihak yang terlibat di dalam suatu perusahaan.
Manajemen Pemasaran
Kata manajemen sering di definisikan sebagai sebuah proses rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan controlling (pengawasan) yang dilakukan untuk mencapai target atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dan definisi pemasaran yaitu suatu kegiatan didalam perekonomian yang dapat membantu menciptakan nilai ekonomi, nilai tersebut menentukan harga produk atau jasa. Faktor terpenting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Jadi pemasaran merupakan penghubung antaran kegiatan produksi dan konsumsi.
Jadi yang dimaksud dengan manajemen pemasaran adalah proses merencanakan, penganalisaan, pelaksanaan, mengimplementasikan dan controlling (pengawasan) atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan supaya dapat tercapainya target atau tujuan perusahaan secara lebih efesien dan efektif. Itulah definisi manajemen pemasaran secara umum, lalu fungsi manajemen pemasaran sendiri seperti meliputi riset pembeli atau konsumen, pengembangan produk, komunikasi dan promosi, strategi distribusi, penetapan harga dari produk dan pemberian pelayanan pada konsumen. Tentunya semua kegiatan ini dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Definisi Manajemen Pemasaran Menurut Para Ahli
·         Menurut, Buchari Alma (2004 : 130) – Manajemen Pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian di pemasaran.
·         Lalu menurut, Philip Kotler/Armstrong (2002 : 14) – Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.
Unsur Penting dalam Manajemen
3 (tiga) unsur yang penting dalam manajemen pemasaran diantaranya sebagai berikut:
1.    Orientasi pada konsumen atau pembeli
Umumnya produsen menghasilkan produk untuk upaya memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Konsumen ialah orientasi paling utama yang harus di pertimbangkan dalam segala macam bentuk strategi bisnis. Demikian juga dalam proses marketing atau penjualan, maka dalam bisnis selalu mengedepankan pihak konsumen yang merupakan strategi dari bagian konsep pemasaran yang perlu di perhatikan. Sebab konsumen bisa di bilang sebagai raja, dan pihak produsen atau perusahaan adalah pelayan yang harus melayani kebutuhan raja (konsumen) yaitu dengan berbagai macam tawaran yang menarik, baik itu dari segi produk yang dihasilkan maupun dari segi pelayanan yang di sediakan. Manajemen pemasaran menyetujui konsep pemasaran yang terbaik dengan menjadikan konsumen sebagai prioritas yang paling utama.
2.    Perencanaan kegiatan-kegiatan pemasaran secara menyeluruh
Manajemen pemasaran menyetujui adanya pengaturan secara dinamis sebagi bentuk penyusunan kegiatan-kegiatan dari pemasaran secara menyeluruh. Segala keperluan dalam bidang pemasaran, strategi, implementasi, penganalisaan, controlling (pegawasan) dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran harus dilakukan secara tersusun, dan diatur secara rinci atau detail dan jelas, sehingga bisa mempermudah dalam proses pelaksanaan dan contolling (pengawasan). Manajemen pemasaran menyetujui suatu upaya yang sistematis yang jelas sehingga dapat dilakukan penganalisaan dan controlling (pengawasan) terhadap hasil yang di dapat. Evaluasi terhadap suatu manajemen pemasaran salah satunya juga di dasarkan atas kegiatan penyusunan secara menyeluruh tersebut.
3.    Kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen menjadi unsur yang penting juga yang harus di perhatikan dalam menyusun strategi pemasaran. Manajemen pemasaran yang bagus yaitu menyetujui adanya hasil keputusan para konsumen yang maksimal sebagai akibat dari proses pemasaran yang berjalan. Kepuasan dari konsumen tidak hanya diukur dan dilihat dari bagaimana kualitas produk yang dihasilkan, akan tetapi dari bagaimana cara maupun starategi pemasaran yang dijalankan.
Permintaan dan Tugas Pasar
Ada 8 jenis permintaan yang menjadi tugas pemasaran, yakni:
a)    Permintaan negatif, adalah jika sebagian besar pasar tidak menyukai produk tertentu dan bahkan orang bersedia mengeluarkan uang untuk menghindarinya. Tugas pemasaran adalah menganalisa mengapa pasar tidak menyukai produk tersebut dan apakah program pemasaran yang terdiri dari perancangan ulang produk, harga yang lebih rendah, promosi yang lebih baik, dan dapat mengubah keyakinan dan perilaku pasar.
b)    Permintaan nol, adalah konsumen sasaran mungkin tidak sadar atau tidak tertarik pada produk tertentu. Tugas pemasaran adalah menemukan cara untuk menghubungkan manfaat produk tersebut dengan kebutuhan dan minat alami seseorang.
c)    Permintaan laten, adalah banyaknya konsumen yang memiliki kebutuhan yang kuat yang tidak dapat dipuaskan oelh produk yang sudah ada. Tugas pemasaran adalah mengukur ukuran pasar potensial dan mengembangkan produk yang dapat memuaskan permintaan tersebut.
d)    Permintaan menurun, adalah cepat atau lambat, setiap usaha akan menghadapi permintaan yang menurun pada satu atau lebih produknya. Tugas pemasaran adalah membalikan arah penurunan permintaan melalui pemasaran ulang yang kreatif.
e)    Permintaan tidak teratur, adalah terdapatnya permintaan yang berubah-ubah secara musiman atau harian bahkan setiap jam, sehingga menimbulkan masalah kelebihan atau kekurangan kapasitas. Tugas pemasaran adalah mencari jalan untuk mengubah pola permintaan yang sama melalui penetapan harga yang fleksibel, promosi dan insentif lainnya. Ini yang disebut dengan synchromarketing.
f)     Permintaan penuh, adalah bila perusahaan mengalami kepuasan dengan volume bisnis mereka. Tugas pemasaran adalah mempertahankan tingkat permintaan saat ini ditengah perubahan preferensi konsumen dan peningkatan persaingan.
g)    Permintaan persaingan, adalah bilamana beberapa perusahaan mengalami tingkat permintaan yang lebih tinggi daripada yang didapat atau yang ingin mereka layani. Tugas pemasaran adalah mencari cara dan tujuan untuk mengurangi produk yang bersangkutan untuk sementara waktu dengan tidak merusak permintaan. Disebut juga dengan demarketing. Ada 2 demarketing yaitu: General demarketing, usaha mengurangi keseluruhan permintaan seperti peningkatan harga, pengurangan promosi dan pelayanan; dan Selective demarketing, usaha untuk mengurangi permintaan yang berasal dari pasar yang kurang menguntungkan.
h)   Permintaan tak bermanfaat, adalah produk yang tak bermanfaat akan mengundang usaha yang terorganisir untuk mengurangi konsumsinya. Tugas pemasaran adalah merangkul orang-orang yang menyukai produk yang tak bermanfaat agar menghentikannya.
Pengertian Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan semua ini di tunjukan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih. Pada hakekatnya bauran pemasaran (marketing mix) adalah mengelola unsur-unsur marketing mix supaya dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dengan tujuan dapat menghasilkan dan menjual produk dan jasa yang dapat memberikan kepuasan pada pelanggan dan konsumen.

Kotler (2000:18) mendefinisikan bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran di dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel terkendali yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan. Mc Carthy (Kotler, 2000:18) mempopulerkan sebuah klasifikasi empat unsur dari alat-alat bauran pemasaran yang dikenal dengan empat  P (four PS) yaitu produk (product), harga (price), tempat/distribusi (place), promosi (promotion).
Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “empat P” yaitu:
      I.        Produk (Product) , kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran meliputi : ragam, kualitas, desain. fitur, nama merek,  dan kemasan ;
    II.        Harga (Price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan kredit ;
   III.        Tempat (Place), kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan, transportasi dan logistik ;
  IV.        Promosi (Promotion) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya meliputi : Iklan dan promosi penjualan.
Program pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua elemen bauran pemasaran ke dalam suatu program pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi konsumen.
Fungsi Strategi Pemasaran
·         Meningkatkan motivasi untuk berpikir jauh ke depan. Berfikir out of the box memang sangat diperlukan untuk menjaga ritme, ataupun kelangsungan perusahaan. Sesekali jangan terus mengikuti ritme pasar, tetapi coba untuk menggebrak pasar dengan sesuatu yang baru.
·         Koordinasi pemasaran yang lebih efektif dan terarah. Sesuatu kalau tidak memiliki tujuan ataupun strategi pastinya akan berjalan dengan berantakan.
·         Dengan adanya strategi pemasaran akan membuat koordinasi tim menjadi jauh lebih baik serta terarah.
·         Dapat merumuskan tujuan/goal perusahaan yang akan dicapai. Dengan bantuan strategi ini, wirausahawan dapat terbantu untuk lebih mendetailkan tujuan apa yang ingin perusahaan capai. Baik jangka panjang ataupun jangka pendek.
·         Pengawasan kegiatan pemasaran lebih efektif atas standard prestasi kerja. Tentunya dalam hal pemasaran perlu diawasi setiap anggota tim untuk peningkatan mutu ataupun kualitas.
Tujuan pemasaran
1)    Peningkatan kualitas koordinasi dalam tim pemasaran
2)    Mengukur hasil pemasaran berdasarkan standard prestasi yang berlaku
3)    Memberikan dasar yang logis dalam setiap pengambilan keputusan
4)    Mampu meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi jika ada perubahan-perubahan dalam pemasaran.

Pendekatan Manajemen Pemasaran
Pendekatan Studi Pemasaran Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu: · ,Pendekatan serba fungsi (functional approach) · Pendekatan serba Lembaga (institutional aproach) · Pendekatan serba (commodity aproach) · Pendekatan serba (managerial aproach) · Pendekatan serba (total system aproach) Meskipun titik berat tinjauannya berbeda-beda, tetapi masing-masing pendekatan saling berkaitan satu sama lain. Jadi, tinjauan satu pendekatan akan menyinggung pula tinjauan dari pendekatan lainnya. 
a)    Pendekatan Serba Fungsi 
Jumlah dan macam dari fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasan dalam perdagangan.
Adapun fungsi pokok pemasaran adalah:
1. Penjualan, merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran karna menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju.
2. Pembelian, Fungsi ini bertujaun memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau untuk digunakan dalam perusahaan denagn harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produk tertentu.
3. Pengangkutan, merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsi.
4.Penyimpanan, merupakan fungsi menyimpan barang-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsi.
5. Pembelanjaan, adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggaarakan kegiatan pemasaran.
6. Penaggungan resiko, adalah fungsi menghindari dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan pemasaran barang.
7. Standardisasi dan Grading, standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikkasi barang-barang hasil manufaktur, kadang-kadang juga disebut normalisasi. Garding adalah usaha menggolong-golongkan barang kedalam golongan standar kualitas yang telah mendapat pengakuan untuk barang-barang hasil manufaktur.
8. Pengumpulan Informasi Pasar, fungsi ini termasuk pula pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar dipasar.
b)   Pendekatan Serba Lembaga 
Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. 
c)    Pendekatan Serba Barang 
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.
d)   Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitik beratkan pada pendapatan manajer serta keputusan yang mereka ambil. 
e)    Pendekatan Serba Sistem 
Pendekatan serba sistem atau pendekatan sistem total ini mencangkup elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran, termasuk keempat pendekatan di muka.
Kesimpulan
·         Untuk dapat memenangkan persaingan dalam pemasaran terlebih dahulu manajemen pemasaran harus mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh perusahaan sebelum menentukan strategi apa yang yang cocok digunakan untuk menghadapi situasi tersebut.
Sumber:
·         http://ilmuakuntansi.web.id/definisi-dan-pengertian-pemasaran/
·         http://www.pengertianpakar.com/2015/04/pengertian-dan-jenis-pemasaran.html
·         http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/enam-konsep-pemasaran-dan-tujuannya.html
·         http://www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-manajemen-pemasaran-dan-fungsinya.html
·         https://belajarmanagement.wordpress.com/2009/02/25/jenis-permintaan-dan-tugas-pemasaran/
·         http://www.kajianpustaka.com/2013/06/pengertian-dan-variabel-bauran-pemasaran.html
·         http://www.kembar.pro/2015/07/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran.html
·         http://rocketmanajemen.com/tujuan-strategi-pemasaran/

Monday, October 24, 2016

Manajemen & Organisasi

Manajemen & Organisasi
~ Andree Setiawan / 20216816 / IT-022234 ~

Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu manage, atau dalam bahasa indonesia bisa diartikan yaitu mengendalikan atau mengelola.
Definisi Manajemen adalah suatu seni mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama dalam suatu organisasi melalui proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), dan mengelola (Controlling) sumber daya manusia dengan cara efektif dan efisien.

Pengertian dan Definisi Manajemen menurut Para Ahli
1. Mary Parker Follet, manajemen merupakan seni (art) dalam meyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
2. James AF Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Luther Gullick, manajemen suatu ilmu (science).
4. James H. Donnelly Jr.; James L. Gibson; dan Jhon M. Ivancevich, manajemen adalah proses dari seseorang atau beberapa individu untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari orang lain untuk memperoleh hasil yang tidak dapat dilakukan seorang individu saja.
5. Karthryn M. Bartol dan David C. Marten, manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling).
6. Chuck Williams (2001), manajemen adalah menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Jadi seorang manajer bukanlah mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Dia bekerja melalui orang-orang yang memiliki kemampuan-kemampuan teknis di lapangan, tanpa mengerjakan teknisnya (walaupun bukan berarti seorang manajer tidak memiliki kemampuan teknis).
7. Murti Sumarni-John Soeprihanto (1995), manajemen merupakan suatu proses yang terdiri atas kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain. Pemanfaatan sumber daya-sumber daya lain dalam perusahaan meliputi sumber daya bahan baku produksi, sumber keuangan, mesin-mesin, dan cara yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien dan efektif.


Seperti yang dikutip dalam buku “The Professional Management” oleh Louis A. Alen Fungsi utama manajemen sebagai berikut:
1. Memimpin (Leading)
Tugas seorang manajer adalah agar orang lain bertindak untuk tujuan organisasi. fungsi ini meliputi:
·         mengambil keputusan (decision maker);
·         melakukan komunikasi (communicating);
·         memberikan motivasi (motivating);
·         memilih orang-orang (selecting people);
·         mengembangkan orang lain (developing people) melalui penilaian hasil kinerja, memberikan saran dan pemberian latihan atau training.
2. Merencanakan (Planning)
Tugas dan kegiatan utama pencanaan meliputi :
·         Forecasting atau meramalkan untuk waktu yang akan datang;
·         Membuat target dan sasaran (seat goal or targeting);
·         Programming (membuat acara) membuat rencana urutan kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian target;
·         Schedulling (mengatur urutan waktu pelaksanaan atau time table);
·         Budgeting (menyusun rencana anggaran biaya);
·         Membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang pelaksanaan pekerjaan;
·         Estabilishing and Interpreting Policies (menetapkan dan menafsirkan kebijakan-kebijakan pelaksanaan pekerjaan)
3. Menyusun (Organizing)
Kegiatan mengatur dan menghubungkan suatu pekerjaan sehingga dilaksanakan lebih efektif dan efisien meliputi:
·         Design Organization Structure (Desain Struktur Organisasi),
·         Menentukan job description dari masing-masing jabatan untuk mencapai sararan organisasi;
·         Delegating Responsibility and Authority (mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang) menetapkan pertangungjawaban untuk hasil yang dicapai;
·         Estabilishing Relationship (menetapkan hubungan-hubungan yang membedakan antara atasan dan staff);
·         Mendeskripsikan hal-hal yang dianggap efektif sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya manusia guna pencapaian sasaran.
4. Mengawasi (Controlling)
Melakukan pengawasan, pengendalian dan pengamatan meliputi:

·         Developing Performance Standard (perkembangan pekerjaan);
·         Measuring Performance (pengukuran hasil pekerjaan);
·         Taking Corrective Action (melakukan tindakan perbaikan dan mengoreksi kesalahan)
Setiap fungsi manajemen atau seorang manajer harus mempunyai keempat keahlian diatas dan harus mampu menerapkannya dalam suatu kegiatan organisasi yang terpadu untuk mencapai tujuan utama perusahaan sesuai dengan prinsip manajemen.

Tingkatan Level Manajemen
Pada umumnya tingkatan atau level manajemen terdiri dari beberapa bagian yaitu:
  1. ·         Top Management, terdiri dari Board of Director atau Chief of Executive, dan Senior Executive
  2. ·         Midle Management; terdiri dari Departement of Division Head
  3. ·         Lower Management; terdiri dari Superintenden, General Foreman, dan Supervisor

Jika dilihat dari sisi kemampuan berfikir dan manajerial maka semakin tinggi tingkat kedudukan seseorang dalam suatu organisasi maka akan akan dituntut kemampuannya dalam hal: Konseptual atau membuat konsep tentang arah dan tujuan akhir organisasi yang ingin dicapai.
Menentukan Strategi, Menguasai dan memahami konsep secara Makro, demikian sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang yang dituntut darinya adalah kemampuan dalam hal : teknis operasional, dan kemampuan secara mikro.

Perkembangan Ilmu Manajemen
Pada perkembangan peradaban rnanusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.    Ilmu yang mempelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai sifat yang pasti dan sarna serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu, disebut ilmu eksakta, contoh : fisika, kimia dan biologi.
2.    IImu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam hubungannya pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dinamakan ilmu sosial/non eksakta, misalnya : ekonomi, politik, psikologi, sosiologi, hukum, administrasi dan lain-lain.
3.    IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni, misalnya : seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara.
IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas.
Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu.
Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
2. Adanya kerjasama dari kelompok terse but.
3. Adanya kegiatan Iproses/usaha
4. Adanya tujuan
Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem.
Dimana fenomena masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi.
Ada beberapa adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi, yaitu :
1. Tekanan pemilik perusahaan
2. Kemajuan teknologi
3. Saingan baru
4. Tuntutan masyarakat
5. Kebijaksanaan pemerintah
6. Pengaruh dunia Internasional
Pada kenyataannya rnanajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan

10 Ciri-Ciri Manajer Profesional
Dalam suatu perusahaan atau organisasi manapun pastinya terdapat proses manajemen di dalamnya. Proses manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang terus menerus dimana manajer terlibat dalam merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengkordinasi dan mengawasi. Manajer memiliki peran penting dalam keterlaksanaan dan pencapaian dari rangkaian tersebut.
Manajer profesional menjadi harapan semua organisasi bisnis sebagai leader yang baik, karena seorang manajer profesional bisa membawa kemajuan bagi organisasi bisnis. Berikut adalah ciri-ciri manajer profesional yaitu memiliki kepribadian dan fungsi sebagai :
1.    Pemimpin Lambang (Figurehead)
Manajer profesional bertanggung jawab dan menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal.
2.    Pemimpin (Leader)
Manajer profesional harus dapat memotivasi, mengaktifkan, serta mengembangkan potensi karyawannya, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong, dan memberikan instruksi-instruksi serta pembagian kerja. Seorang manager profesional selalu bekerja keras sehingga ia dihormati anggotanya. Dia percaya bahwa dia harus bekerja lebih keras daripada anggotanya untuk memberikan contoh yang baik.
3.    Penghubung (Liaison)
Manajer profesional harus dapat memelihara dan memperluas jaringannya atau mitra bisnis.
4.    Pemantau (Monitor)
Manajer profesional sebagai pusat saraf informasi internal dan eksternal tentang organisasi.
5.    Penyebar (Dissiminator)
Manajer profesional bertugas meneruskan informasi yang diterima dari external kepada anggota atau karyawannya agar setiap orang memiliki suhu dan pengetahuan yang sama dalam bekerja.
6.    Juru Bicara (Spokesperson)
Manajer profesioal juga meneruskan informasi kepada external atau mitra mengenai rencana, tindakan, kebijakan dan hasil organisasi berkaitan dengan pengambilan keputusan demi pencapaian tujuan bisnis. Seorang manager profesional percaya bahwa karyawan atau anggotanya mampu memberi andil untuk kesuksesan perusahaannya. Ia akan mengajak anggotanya untuk memberikan masukan-masukan, ide-ide, dan saran-saran untuk pemecahan masalah yang dihadapi di tempat kerja. Dia juga berkeinginan untuk mendengar, memahami dan menindak lanjuti kritikan dan tuntutan-tuntutan dari anggotanya.
7.    Wirausaha (Enterpreneur)
Manajer profesional pandai dalam mencari peluang dan kesempatan yang ia lihat atau hadapi serta memprakarsai “proyek-proyek perbaikan” untuk membuat perubahan.
8.    Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Manajer profesional akan menjadi benteng dalam menghadapi kendala-kendala yang tidak dapat diselesaikan oleh anggotanya. Namun sebelumnya Ia akan menghargai hasil pekerjaan karyawannya lalu mengoreksi dengan cara yang profesional.
9.    Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)
Manajer profesional bertanggung jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi. Ia dapat memahami potensi dari anggotanya.
10. Perunding (Negotiator)
Manajer profesional harus dapat mewakili organisasinya pada perundingan-perundingan bisnis yang penting dan menyangkut keberlangsungan organisasinya.
Dari semua hal yang telah disebutkan di atas, harus disadari pula bahwa seprofesional apapun seorang manajer maka ia tetaplah seorang manusia. Dorongan, keterbukaan, masukan, dan bantuan dari anggotanya sangatlah berarti untuk menjadikannya lebih profesional. Posisi sebagai manajer tidak akan ada artinya tanpa jiwa leadership yang baik. Jiwa leadership-lah yang menuntun seorang menajer dapat menjadi manajer profesional. Jadi bila Anda sekarang masih merintis dibawah, latihlah terus jiwa leadership Anda, lalu bersiaplah naik tingkat untuk menjadi manajer profesional.
Ketrampilan Manajemen Yang Dibutuhkan
Dalam sebuah organisasi, keberadaan seorang pemimpin atau manajer mutlak diperlukan. Hal ini dikarenakan dalam organisasi atau perusahaan haruslah ada seseorang yang dapat memimpin, mendorong, dan menjadi panutan anak buahnya. Pemimpin atau manajer ini merupakan sosok yang bekerja melalui orang lain untuk mencapai apa yang menjadi visi dan misi perusahaan/organisasi dengan mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang ada dalam organisasinya.
Karena peran utama seorang manajer adalah untuk memimpin, memotivasi, dan mendorong karyawan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan organiasi, maka setiap manajer harus memiliki ketrampilan dasar di bidang manajemen bisnis agar dapat mengelola timnya secara efektif. Untuk dapat meraih apa yang menjadi tujuan perusahaan/organisasi, seorang manajer harus mampu merencanakan, mengatur, dan mengendalikan sumber daya yang ada, termasuk sumber daya manusia. Sehingga penting bagi seorang manajer untuk memiliki skill dan kualitas yang mumpuni agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Beberapa skil yang harus dimiliki oleh seorang manajer adalah :
·         Ketrampilan konseptual:
Hal ini terkait dengan kemampuan dalam membuat konsep, ide dan menyampaikan gagasan untuk kemajuan perusahaan. Ide-ide tersebut dituangkan dalam rencana kegiatan atau sering disebut rencana kerja. Selain itu manajer hendaklah juga memiliki visi ke depan, misi yang jelas, program kerja yang aktual, serta menjaga competitive advantage dalam organisasi.
·         Ketrampilan komunikasi:
Seorang manajer harus mampu berinteraksi dengan baik dengan banyak orang. Saat berkomunikasi dengan bawahan, maka dia harus dapat berkomunikasi secara persuasif dan bersahabat. Ketika berkomunikasi dengan rekan kerja harus saling menghormati dan saat berkomunikasi dengan jajaran manajemen dan konsumen, dia harus dapat melayaninya dengan baik. Menjaga komunikasi yang baik dengan semua orang akan mendorong orang-orang disekitarnya menjadi tim terbaiknya.
·         Ketrampilan teknis:
Memiliki kemampuan dalam bidang informasi teknologi atau bidang lainnya merupakan keunggulan atau nilai lebih bagi seorang manajer. Memiliki ketrampilan teknis merupakan bekal yang harus dimiliki oleh seorang manajer, sehingga dia tidak hanya memahami konsep, namun juga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi.
·         Ketrampilan manajemen waktu:
Seorang manajer harus mampu mengalokasikan waktu untuk mendapatkan hasil yang optiomal. Kemampuan ini akan diuji pada saat menyusun rencana sebuah project, dimana tidak hanya masalah manajemen waktu saja yang harus diperhatikan, tapi juga membuat skala prioritas.
·         Ketrampilan membuat keputusan:
Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan dapat meninjau secara komprehensif, termasuk memberikan solusi dalam memecahkan masalah adalah ketrampilan yang harus dimiliki setiap manajer. Mengambil keputusan hendaklah tidak dilakukan dengan terburu-buru, namun seringkali manajer harus mengambil keputusan dengan cepat di saat yang mendesak.
·         Ketrampilan kepemimpinan:
Manajer harus benar-benar menjadi seorang pemimpin dan tidak mengindahkan hal-hal yang tidak perlu. Menjalankan program kerja dan evaluasi membutuhkan komitmen dan ketegasan. Manajer yang tangguh akan mendorong terciptanya trust di lingkungan kerjanya dan menciptakan teamwork yang solid.
Berbagai ketrampilan tersebut merupakan skill dasar yang harus dimiliki seorang manajer. Dengan memiliki ketrampilan manajemen tersebut, maka seorang manajer dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan efektif.

Organisasi
Ada beberapa para ahli yang mengemukakan tentang pengertian organisasi, antara lain:
1.    W.J.S. Poerwadarminta
Organisasi merupakan susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang atau kelompok) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan tertata.
2.    Janu Murdiyamoko & Citra Handayani
Organisasi merupakan sebuah sistem sosial yang mempunyai identitas kolektif secara tegas, progja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang secara terperinci.
3.    Max Weber
Organisasi ialah suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya berisikan wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.
4.    Dahlan Al Barry
Organisasi merupakan pengaturan dan penyusunan bagian-bagian tertentu hingga menjadi satu kesatuan, aturan dan susunan dari berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan gabungan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
5.    Chester I. Bernard
Organisasi merupakan sebuah sistem kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih untuk melaksanakan suatu aktivitas yang didalamnya memerlukan komunikasi dengan pencapaian tujuan bersama. Barnard menekankan peranan pada setiap orang anggotanya yang harus diberikan informasi dan motivasi dan sebagian sebagian anggota lainnya yang harus membuat keputusan.
6.    Richard Scott
Organisasi merupakan suatu kolektivitas yang disengaja & dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang didasarkan pada asas kelangsungan.
7.    Stephen P. Robbinss
Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan dengan batasan-batasan yang relatif dapat diidentifikasi dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan bersama.
8.    Stoner
Organisasi ialah suatu pola hubungan melalui orang atau sekelompok orang di bawah pengarahan manajer untuk mengejar tujuan bersama.
9.    Victor A. Thompson
Organisasi merupakan suatu integrasi dari sejumlah orang yang ahli yang bekerja sama dengan sangat rasional & impersonal untuk mencapai tujuan – tujuan yang spesifik &telah disepakati sebelumnya.
10. James D. Mooney
Organisasi ialah suatu bentuk perserikatan orang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama yang telah di sepakati.
11. Kochler
Organisasi merupakan sebuah sistem terstruktur yang mengkoordinasikan usaha tertentu oleh suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan.
12. Schein
Organisasi ialah suatu bentuk koordinasi segala aktivitas yang rasional oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan melalui pembagian dalam pekerjaan & fungsi hirarki otoritas serta tanggungjawab masing-masing anggota.
Jadi, kesimpulan organisasi ialah suatu kumpulan beberapa orang yang bekerjasama dengan sportif dan tanggung jawab yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun salah satu contoh organisasi di sekolah adalah OSIS, di perguruan tinggi dapat ditemukan seperti organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), HIQMA (Himpunan Qori’ Qoriah Mahasiswa), diluar sekolah seperti contoh organisasi ASEAN, PBB, FKUB, NU, Muhamadiyah, FPI, dll

Ciri-ciri Organisasi
Secara umum, terdapat tiga ciri organisasi, yaitu keanggotannya lebih dari satu orang (jamak); tujuan keberadaanya, dan; adanya struktur yang menghubungkan antar aktor di dalam organisasi tersebut. Dari sisi keanggotaan guna menunjukkan berfungsinya kata kerjasama dan kooperasi, maka dibutuhkan prasyarat, yaitu keanggotaan lebih dari satu orang. Tujuan menghubungkan individu dengan individu lain untuk bekerjasama dalam wadah yang disebut sebagai organsiasi. Beberapa individu yang memiliki tujuan yang sama namun tidak bekerjasama tidak dapat digolongkan sebagai organisasi.
Keberadaan struktur menjadi prasayarat lain keberadaan organisasi. Struktur menunjukkan mekanisme pembagian peran dalam kelompok untuk tujuan yang diharapkan. Ketersediaan struktur mengindikasikan adanya penyerahan tugas kepada masing-masing individu dalam organisasi untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu yang bertujuan untuk mencapai target kolektif.
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks.
Struktur Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.
Contoh Struktur Organisasi Fungsional

Struktur Organisasi Divisional
Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.
Contoh Struktur Organisasi Divisional

Struktur Organisasi Matriks
Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional.
Contoh Struktur Organisasi Matriks


Prinsip-prinsip manajemen
Menurut (.Manullang, 1994) Agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik atau dalam rangka membentuk suatu organisai yang baik atau dalam usaha organisasi perlu kita perhatikan beberapa prinsip-prinsip organisasi sebagai berikut :
A.   Perumusan tujuan yang jelas
B.   Pembagian kerja dan Delegasi Kekuasaan
C.   Rentang kekuasan
D.   Tingkatan-tingkatan pengawasan
E.   Kesatuan perintah dan tanggung jawab.
F.    Koordinasi

·         Perumusan tujuan yang jelas.
Bila akan melakukan sesuatu aktivitas, maka pertama-tama harus jelas ialah apakah tujuan akativitas tersebut. Demikian pula kita mengroganiser atau membuat suatu skema organisasi atau membentuk suatu badan, maka pertama-tama harus jelas apa yang menjadi tujuannya. Bagi suatu benda, tujuan itu akan berperan sebagai:
1.    Pedoman ke arah mana organisasi itu akan dibawa
2.    Landaan bagi organisasi yang bersangkutan
3.    Menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan dan
4.    Menentukan program, prosedur dan kiss me (koordinasi, integrasi, simplikasi, sinkronisasi dan mekanisasi).
·         Pembagian kerja
Di dalam sebuah organisasi, pembagian kerja atau tugas pekerjaan adalah keharusan mutlak tanpa itu kemungkinan terjadinya tumpang tindih menjadi amat besar. Pembahagian tugas pekerjaan pada akhirnya akan menghasilkan departemen-departemen dan job description dari masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Dengan pembahagian tugas pekerjaan, ditetapkan sekaligus susunn organisasi (struktur organisasi), ugas dan fungsi-fungsi masing-masing unit dalam organisasi, hubungan-hubungan serta wewenang masing-masing unit organisasi.
Pembagian tugas saja perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari penerapan spesialisasi, tetapi pula dalam rangka mewujudkan penempatan orangn yang tepat pada jabatan yang tepat dan pula dalam mempermudah pengawasan oleh atasan.
·         Delegasi Kekuasaan
Salah satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah delegasi kekuasaan. Kepada setiap pejabat harus didelagsikan kekuasaan, atau wewenang yang perlu ahar pejabat tersebut dapat melaskanakan tugasnya sebaik-baiknya. Wewenang atau kekuasaan itu mempunyai aspek, antara lain wewenang mengambil keputusan, wewenang menggunakan peralatan, bahan dan uang, wewenang memerintah, wewenang pemakaian waktu tertentu dan alain sebagainya.
Delegasi kekusaan merupakan keahlian pimpinan yang penting dan elementer sebab dengan dlegasi kekusaan, seorang pemipin dapat melipat gandakan waktu, perhatian dan pengetahuannya yang terbatas. Bahkan dapat dikatakan, delegasi kekusaan merupakan salah satu jalan utama bagi setiap pemimpin untuk percaya akan diri sendiri. Kesanggupan untuk menerima tanggung jawab adalag test pertama bagi seorang pemimpin, tetapi keberanian mendelegasikan kekuasaan kepada bawahan, merupakan tanda nyata seorang pimpinan yang sukses.
·         Rentang kekuasaan
Mengenai prinsip rentang kekuasan, dipergunakan berbagai istilah-istilah yang berbeda, seperti span of authority, span og control (rentan pengawasan), span of management dan span of managerial responsibilities dan dalam bahasa Indonesia dipakai istilah lain seperti jenjang pengawasan, jenjang kekusaan dan rentang kendali Dengan rentang kekuasaan dimaksudkan berapa jumlah orang yang setepatnya yang menjadi bawahan seseorang pemimpin, sehingga pemimpin iu dapat memimpin, membimbing dan mengawasi dengan secara berhasil guna dan berdaya guna
·         Tingkat-tingkat pengawasan
Menurut prinsip ini, tingkat pengawasan atau tingkat pemimpin hendakanya diusahakan sedimik mungkin. Di dalam suau organisasi diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin, selain memudahkan komunikasi pula agar ada motivasi bagi setiap orang di dalam organisasi untuk mencapai tingkat-tingkat tertingi di dalam dstruktur organisasi. Sehubungan dnegan prinsip-prinsip tingkat-tingkat pengawasan ini, maka suatu organisasi yang baik yaitu berbentuk pipih dan tidak menjulang tinggi.
·         Kesatuan perintah dan tanggung jawab
Menurut prinsip ini maka seorang bawahan hanya mempunyai seorang atasan dari siapa ia menerima perintah dan kepada siapa ia memberi pertanggungjawaban akan pelaskanaan tugasnya. Dengan kata lain prinsip tidak seorangpun dapat melayani dua atasan sekaligus
·         Koordinasi
Prinsip yang tidak kalah pentingnya dalam organisasi adalah prinsip koordinasi. Adanya pembagian tugas pekerjaan dan bahagian-bahagian seta unit-unit terkecil di dalam suatu organisasi, cenderung timbul kekuatan memisahkan diri dari organisasi sebagai kesleuruhan.

Faktor Organisasi
Sebab keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi dapat ditinjau dari beberapa faktor, yaitu:
1.    Faktor intern: faktor yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Faktor ini dapat meliputi pemimpin dalam organisasi, pekerja (staf), cara pengaturan dan pengembangan organisasi, dan sebagainya.
2.    Faktor ekstern: faktor yang berasal dari luar yang kerap kali ikut mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi.


Kesimpulan:
Manajemen adalah mengatur sesuatu supaya teratur. manajemen yang baik itu tergantung dari seorang manajer yang mengatur. supaya tujuannya tercapai maka diperlukan manajer yang profesional. Manajemen diperlukan juga disetiap kegiatan organisasi. Organisasi adalah sekumpuluan individu yang mempunyai tujuan yang sama. Dalam organisasi, manajemen sanagat berpengaruh.



Sumber:
·         http://www.kembar.pro/2015/05/pengertian-dan-peranan-utama-manajemen.html
·         https://sites.google.com/site/manajemendanorganisasi/
·         http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/07/sejarah-ilmu-manajemen.html
·         http://zahiraccounting.com/id/blog/10-ciri-ciri-manajer-profesional/
·         http://zahiraccounting.com/id/blog/ketrampilan-manajemen-yang-dibutuhkan/
·         http://www.seputarpengetahuan.com/2015/05/12-pengertian-organisasi-menurut-para-ahli-lengkap.html
·         http://ensiklo.com/2013/12/mengenal-organisasi-dan-fungsi-manajemen-1/
·         http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-organisasi/
·         http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/8204-prinsip-prinsip-organisasi.html