Manajemen & Organisasi
~ Andree Setiawan / 20216816 / IT-022234 ~
Manajemen
Kata Manajemen
berasal dari bahasa inggris yaitu manage, atau dalam bahasa indonesia bisa
diartikan yaitu mengendalikan atau mengelola.
Definisi Manajemen
adalah suatu seni mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama dalam
suatu organisasi melalui proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(Organizing), dan mengelola (Controlling) sumber daya manusia dengan cara
efektif dan efisien.
Pengertian
dan Definisi Manajemen menurut Para Ahli
1. Mary
Parker Follet, manajemen merupakan seni (art) dalam meyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain.
2.
James AF Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Luther
Gullick, manajemen suatu ilmu (science).
4. James
H. Donnelly Jr.; James L. Gibson; dan Jhon M. Ivancevich, manajemen adalah
proses dari seseorang atau beberapa individu untuk mengkoordinasi
kegiatan-kegiatan dari orang lain untuk memperoleh hasil yang tidak dapat dilakukan
seorang individu saja.
5. Karthryn
M. Bartol dan David C. Marten, manajemen adalah proses untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan dari empat fungsi
utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin
(leading), dan mengendalikan (controlling).
6. Chuck
Williams (2001), manajemen adalah menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Jadi seorang manajer bukanlah mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Dia
bekerja melalui orang-orang yang memiliki kemampuan-kemampuan teknis di
lapangan, tanpa mengerjakan teknisnya (walaupun bukan berarti seorang manajer
tidak memiliki kemampuan teknis).
7. Murti
Sumarni-John Soeprihanto (1995), manajemen merupakan suatu proses yang
terdiri atas kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya yang lain. Pemanfaatan sumber daya-sumber daya lain dalam
perusahaan meliputi sumber daya bahan baku produksi, sumber keuangan,
mesin-mesin, dan cara yang digunakan dalam pemanfaatan yang efisien dan
efektif.
Seperti yang dikutip dalam buku “The
Professional Management” oleh Louis A. Alen Fungsi utama manajemen sebagai berikut:
1.
Memimpin (Leading)
Tugas seorang manajer adalah agar orang lain
bertindak untuk tujuan organisasi. fungsi ini meliputi:
·
mengambil
keputusan (decision maker);
·
melakukan
komunikasi (communicating);
·
memberikan
motivasi (motivating);
·
memilih
orang-orang (selecting people);
·
mengembangkan
orang lain (developing people) melalui penilaian hasil kinerja, memberikan
saran dan pemberian latihan atau training.
2.
Merencanakan (Planning)
Tugas dan kegiatan utama pencanaan meliputi :
·
Forecasting
atau meramalkan untuk waktu yang akan datang;
·
Membuat
target dan sasaran (seat goal or targeting);
·
Programming
(membuat acara) membuat rencana urutan kegiatan yang diperlukan untuk
pencapaian target;
·
Schedulling
(mengatur urutan waktu pelaksanaan atau time table);
·
Budgeting
(menyusun rencana anggaran biaya);
·
Membuat
Standard Operating Procedure (SOP) tentang pelaksanaan pekerjaan;
·
Estabilishing
and Interpreting Policies (menetapkan dan menafsirkan kebijakan-kebijakan
pelaksanaan pekerjaan)
3.
Menyusun (Organizing)
Kegiatan mengatur dan menghubungkan suatu
pekerjaan sehingga dilaksanakan lebih efektif dan efisien meliputi:
·
Design
Organization Structure (Desain Struktur Organisasi),
·
Menentukan
job description dari masing-masing jabatan untuk mencapai sararan organisasi;
·
Delegating
Responsibility and Authority (mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang)
menetapkan pertangungjawaban untuk hasil yang dicapai;
·
Estabilishing
Relationship (menetapkan hubungan-hubungan yang membedakan antara atasan dan
staff);
·
Mendeskripsikan
hal-hal yang dianggap efektif sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya manusia
guna pencapaian sasaran.
4.
Mengawasi (Controlling)
Melakukan pengawasan, pengendalian dan
pengamatan meliputi:
·
Developing
Performance Standard (perkembangan pekerjaan);
·
Measuring
Performance (pengukuran hasil pekerjaan);
·
Taking
Corrective Action (melakukan tindakan perbaikan dan mengoreksi kesalahan)
Setiap fungsi
manajemen atau seorang manajer harus mempunyai keempat keahlian diatas dan
harus mampu menerapkannya dalam suatu kegiatan organisasi yang terpadu untuk
mencapai tujuan utama perusahaan sesuai dengan prinsip manajemen.
Tingkatan
Level Manajemen
Pada umumnya tingkatan atau level manajemen
terdiri dari beberapa bagian yaitu:
- · Top Management, terdiri dari Board of Director atau Chief of Executive, dan Senior Executive
- · Midle Management; terdiri dari Departement of Division Head
- · Lower Management; terdiri dari Superintenden, General Foreman, dan Supervisor
Jika dilihat dari
sisi kemampuan berfikir dan manajerial maka semakin tinggi tingkat kedudukan
seseorang dalam suatu organisasi maka akan akan dituntut kemampuannya dalam
hal: Konseptual atau membuat konsep tentang arah dan tujuan akhir organisasi
yang ingin dicapai.
Menentukan Strategi,
Menguasai dan memahami konsep secara Makro, demikian sebaliknya semakin rendah
kedudukan seseorang yang dituntut darinya adalah kemampuan dalam hal : teknis
operasional, dan kemampuan secara mikro.
Perkembangan
Ilmu Manajemen
Pada perkembangan peradaban rnanusia, ilmu
terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.
Ilmu
yang mempelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat
hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai sifat
yang pasti dan sarna serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu, disebut ilmu
eksakta, contoh : fisika, kimia dan biologi.
2.
IImu
yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam hubungannya
pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dinamakan
ilmu sosial/non eksakta, misalnya : ekonomi, politik, psikologi, sosiologi,
hukum, administrasi dan lain-lain.
3.
IImu
humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni, misalnya :
seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara.
IImu manajemen
merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor
melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan.
Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas.
Kemudian Taylor
menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang
merupakan awal dari lahirnya manajemen sebagai ilmu.
Di samping itu ilmu manajemen sebagai ilmu
pengetahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang
terdiri atas dua orang atau lebih.
2. Adanya kerjasama dari kelompok terse but.
3. Adanya kegiatan Iproses/usaha
4. Adanya tujuan
Selanjutnya ilmu
manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan melihat
manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem.
Dimana fenomena
masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap
organisasi.
Ada beberapa adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kehidupan suatu organisasi, yaitu :
1. Tekanan pemilik perusahaan
2. Kemajuan teknologi
3. Saingan baru
4. Tuntutan masyarakat
5. Kebijaksanaan pemerintah
6. Pengaruh dunia Internasional
Pada kenyataannya
rnanajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang
diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai
seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung
arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan
orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan
10
Ciri-Ciri Manajer Profesional
Dalam suatu
perusahaan atau organisasi manapun pastinya terdapat proses manajemen di
dalamnya. Proses manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang
terus menerus dimana manajer terlibat dalam merencana, mengorganisasi,
mengarahkan, mengkordinasi dan mengawasi. Manajer memiliki peran penting dalam
keterlaksanaan dan pencapaian dari rangkaian tersebut.
Manajer profesional
menjadi harapan semua organisasi bisnis sebagai leader yang baik, karena
seorang manajer profesional bisa membawa kemajuan bagi organisasi bisnis.
Berikut adalah ciri-ciri manajer profesional yaitu memiliki kepribadian dan
fungsi sebagai :
1. Pemimpin Lambang (Figurehead)
Manajer profesional
bertanggung jawab dan menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal.
2. Pemimpin (Leader)
Manajer profesional
harus dapat memotivasi, mengaktifkan, serta mengembangkan potensi karyawannya,
bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong, dan memberikan
instruksi-instruksi serta pembagian kerja. Seorang manager profesional selalu
bekerja keras sehingga ia dihormati anggotanya. Dia percaya bahwa dia harus
bekerja lebih keras daripada anggotanya untuk memberikan contoh yang baik.
3. Penghubung (Liaison)
Manajer profesional
harus dapat memelihara dan memperluas jaringannya atau mitra bisnis.
4. Pemantau (Monitor)
Manajer profesional
sebagai pusat saraf informasi internal dan eksternal tentang organisasi.
5. Penyebar (Dissiminator)
Manajer profesional
bertugas meneruskan informasi yang diterima dari external kepada anggota atau
karyawannya agar setiap orang memiliki suhu dan pengetahuan yang sama dalam
bekerja.
6. Juru Bicara (Spokesperson)
Manajer profesioal
juga meneruskan informasi kepada external atau mitra mengenai rencana,
tindakan, kebijakan dan hasil organisasi berkaitan dengan pengambilan keputusan
demi pencapaian tujuan bisnis. Seorang manager profesional percaya bahwa
karyawan atau anggotanya mampu memberi andil untuk kesuksesan perusahaannya. Ia
akan mengajak anggotanya untuk memberikan masukan-masukan, ide-ide, dan
saran-saran untuk pemecahan masalah yang dihadapi di tempat kerja. Dia juga
berkeinginan untuk mendengar, memahami dan menindak lanjuti kritikan dan tuntutan-tuntutan
dari anggotanya.
7. Wirausaha (Enterpreneur)
Manajer profesional
pandai dalam mencari peluang dan kesempatan yang ia lihat atau hadapi serta
memprakarsai “proyek-proyek perbaikan” untuk membuat perubahan.
8. Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Manajer profesional
akan menjadi benteng dalam menghadapi kendala-kendala yang tidak dapat
diselesaikan oleh anggotanya. Namun sebelumnya Ia akan menghargai hasil
pekerjaan karyawannya lalu mengoreksi dengan cara yang profesional.
9. Pengalokasi Sumber
Daya (Resource Allocator)
Manajer profesional
bertanggung jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi. Ia dapat
memahami potensi dari anggotanya.
10. Perunding (Negotiator)
Manajer profesional
harus dapat mewakili organisasinya pada perundingan-perundingan bisnis yang
penting dan menyangkut keberlangsungan organisasinya.
Dari semua hal yang
telah disebutkan di atas, harus disadari pula bahwa seprofesional apapun
seorang manajer maka ia tetaplah seorang manusia. Dorongan, keterbukaan,
masukan, dan bantuan dari anggotanya sangatlah berarti untuk menjadikannya
lebih profesional. Posisi sebagai manajer tidak akan ada artinya tanpa jiwa
leadership yang baik. Jiwa leadership-lah yang menuntun seorang menajer dapat
menjadi manajer profesional. Jadi bila Anda sekarang masih merintis dibawah,
latihlah terus jiwa leadership Anda, lalu bersiaplah naik tingkat untuk menjadi
manajer profesional.
Ketrampilan
Manajemen Yang Dibutuhkan
Dalam sebuah
organisasi, keberadaan seorang pemimpin atau manajer mutlak diperlukan. Hal ini
dikarenakan dalam organisasi atau perusahaan haruslah ada seseorang yang dapat
memimpin, mendorong, dan menjadi panutan anak buahnya. Pemimpin atau manajer
ini merupakan sosok yang bekerja melalui orang lain untuk mencapai apa yang
menjadi visi dan misi perusahaan/organisasi dengan mengkoordinasikan berbagai
kegiatan yang ada dalam organisasinya.
Karena peran utama seorang manajer adalah
untuk memimpin, memotivasi, dan mendorong karyawan untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan organiasi, maka setiap manajer harus memiliki ketrampilan dasar
di bidang manajemen bisnis agar dapat mengelola timnya secara efektif.
Untuk dapat meraih apa yang menjadi tujuan perusahaan/organisasi, seorang
manajer harus mampu merencanakan, mengatur, dan mengendalikan sumber daya yang
ada, termasuk sumber daya manusia. Sehingga penting bagi seorang manajer untuk
memiliki skill dan kualitas yang mumpuni agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Beberapa skil yang harus dimiliki oleh
seorang manajer adalah :
·
Ketrampilan konseptual:
Hal ini terkait
dengan kemampuan dalam membuat konsep, ide dan menyampaikan gagasan untuk
kemajuan perusahaan. Ide-ide tersebut dituangkan dalam rencana kegiatan atau
sering disebut rencana kerja. Selain itu manajer hendaklah juga memiliki visi
ke depan, misi yang jelas, program kerja yang aktual, serta menjaga competitive
advantage dalam organisasi.
·
Ketrampilan komunikasi:
Seorang manajer harus
mampu berinteraksi dengan baik dengan banyak orang. Saat berkomunikasi dengan
bawahan, maka dia harus dapat berkomunikasi secara persuasif dan bersahabat.
Ketika berkomunikasi dengan rekan kerja harus saling menghormati dan saat
berkomunikasi dengan jajaran manajemen dan konsumen, dia harus dapat
melayaninya dengan baik. Menjaga komunikasi yang baik dengan semua orang akan
mendorong orang-orang disekitarnya menjadi tim terbaiknya.
·
Ketrampilan teknis:
Memiliki kemampuan
dalam bidang informasi teknologi atau bidang lainnya merupakan keunggulan atau
nilai lebih bagi seorang manajer. Memiliki ketrampilan teknis merupakan bekal
yang harus dimiliki oleh seorang manajer, sehingga dia tidak hanya memahami
konsep, namun juga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi.
·
Ketrampilan manajemen
waktu:
Seorang manajer harus
mampu mengalokasikan waktu untuk mendapatkan hasil yang optiomal. Kemampuan ini
akan diuji pada saat menyusun rencana sebuah project, dimana tidak hanya
masalah manajemen waktu saja yang harus diperhatikan, tapi juga membuat skala prioritas.
·
Ketrampilan membuat
keputusan:
Kemampuan untuk
mengidentifikasi masalah dan dapat meninjau secara komprehensif, termasuk
memberikan solusi dalam memecahkan masalah adalah ketrampilan yang harus
dimiliki setiap manajer. Mengambil keputusan hendaklah tidak dilakukan dengan
terburu-buru, namun seringkali manajer harus mengambil keputusan dengan cepat
di saat yang mendesak.
·
Ketrampilan
kepemimpinan:
Manajer harus
benar-benar menjadi seorang pemimpin dan tidak mengindahkan hal-hal yang tidak
perlu. Menjalankan program kerja dan evaluasi membutuhkan komitmen dan
ketegasan. Manajer yang tangguh akan mendorong terciptanya trust di lingkungan
kerjanya dan menciptakan teamwork yang solid.
Berbagai ketrampilan tersebut merupakan skill dasar yang harus dimiliki seorang
manajer. Dengan memiliki ketrampilan manajemen tersebut, maka seorang
manajer dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan efektif.
Organisasi
Ada beberapa para ahli yang mengemukakan
tentang pengertian organisasi, antara lain:
1. W.J.S. Poerwadarminta
Organisasi merupakan
susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang atau kelompok) sehingga menjadi
satu kesatuan yang teratur dan tertata.
2. Janu Murdiyamoko & Citra Handayani
Organisasi merupakan
sebuah sistem sosial yang mempunyai identitas kolektif secara tegas, progja
yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang secara
terperinci.
3. Max Weber
Organisasi ialah
suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya berisikan wewenang, tanggung jawab
dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.
4. Dahlan Al Barry
Organisasi merupakan
pengaturan dan penyusunan bagian-bagian tertentu hingga menjadi satu kesatuan,
aturan dan susunan dari berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang
teratur dan gabungan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
5. Chester I. Bernard
Organisasi merupakan
sebuah sistem kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih
untuk melaksanakan suatu aktivitas yang didalamnya memerlukan komunikasi dengan
pencapaian tujuan bersama. Barnard menekankan peranan pada setiap orang
anggotanya yang harus diberikan informasi dan motivasi dan sebagian sebagian
anggota lainnya yang harus membuat keputusan.
6. Richard Scott
Organisasi merupakan
suatu kolektivitas yang disengaja & dibentuk untuk mencapai suatu tujuan
tertentu yang didasarkan pada asas kelangsungan.
7. Stephen P. Robbinss
Organisasi merupakan
suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan dengan batasan-batasan yang relatif
dapat diidentifikasi dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan bersama.
8. Stoner
Organisasi ialah
suatu pola hubungan melalui orang atau sekelompok orang di bawah pengarahan
manajer untuk mengejar tujuan bersama.
9. Victor A. Thompson
Organisasi merupakan
suatu integrasi dari sejumlah orang yang ahli yang bekerja sama dengan sangat
rasional & impersonal untuk mencapai tujuan – tujuan yang spesifik
&telah disepakati sebelumnya.
10. James D. Mooney
Organisasi ialah
suatu bentuk perserikatan orang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan
bersama yang telah di sepakati.
11. Kochler
Organisasi merupakan
sebuah sistem terstruktur yang mengkoordinasikan usaha tertentu oleh suatu
kelompok orang untuk mencapai tujuan.
12. Schein
Organisasi ialah
suatu bentuk koordinasi segala aktivitas yang rasional oleh sejumlah orang
untuk mencapai tujuan melalui pembagian dalam pekerjaan & fungsi hirarki otoritas
serta tanggungjawab masing-masing anggota.
Jadi, kesimpulan
organisasi ialah suatu kumpulan beberapa orang yang bekerjasama dengan sportif
dan tanggung jawab yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Adapun salah satu contoh organisasi di sekolah adalah OSIS, di
perguruan tinggi dapat ditemukan seperti organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa
Islam), BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), HIQMA (Himpunan Qori’ Qoriah
Mahasiswa), diluar sekolah seperti contoh organisasi ASEAN, PBB, FKUB, NU,
Muhamadiyah, FPI, dll
Ciri-ciri
Organisasi
Secara umum, terdapat
tiga ciri organisasi, yaitu keanggotannya lebih dari satu orang (jamak); tujuan
keberadaanya, dan; adanya struktur yang menghubungkan antar aktor di dalam
organisasi tersebut. Dari sisi keanggotaan guna menunjukkan berfungsinya kata kerjasama
dan kooperasi, maka dibutuhkan prasyarat, yaitu keanggotaan lebih dari satu
orang. Tujuan menghubungkan individu dengan individu lain untuk bekerjasama
dalam wadah yang disebut sebagai organsiasi. Beberapa individu yang memiliki
tujuan yang sama namun tidak bekerjasama tidak dapat digolongkan sebagai
organisasi.
Keberadaan struktur
menjadi prasayarat lain keberadaan organisasi. Struktur menunjukkan mekanisme
pembagian peran dalam kelompok untuk tujuan yang diharapkan. Ketersediaan
struktur mengindikasikan adanya penyerahan tugas kepada masing-masing individu
dalam organisasi untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu yang bertujuan untuk
mencapai target kolektif.
Bentuk-bentuk
Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada umumnya terdiri
dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi
Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks.
Struktur
Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi
Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi
yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk
Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya
seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan
yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan
bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan
pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk
maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional
namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.
Contoh Struktur Organisasi Fungsional
Struktur
Organisasi Divisional
Struktur Organisasi
Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang
dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis.
Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala
menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika
dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.
Contoh Struktur Organisasi Divisional
Struktur
Organisasi Matriks
Struktur Organisasi
Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi dari Struktur
Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk
menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur
Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan
Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional
juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang
ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya
multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua
pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur
Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau
perusahaan-perusahaan multinasional.
Contoh Struktur Organisasi Matriks
Prinsip-prinsip
manajemen
Menurut (.Manullang, 1994) Agar suatu
organisasi dapat berjalan dengan baik atau dalam rangka membentuk suatu
organisai yang baik atau dalam usaha organisasi perlu kita perhatikan beberapa
prinsip-prinsip organisasi sebagai berikut :
A.
Perumusan
tujuan yang jelas
B.
Pembagian
kerja dan Delegasi Kekuasaan
C.
Rentang
kekuasan
D.
Tingkatan-tingkatan
pengawasan
E.
Kesatuan
perintah dan tanggung jawab.
F.
Koordinasi
·
Perumusan tujuan yang
jelas.
Bila akan melakukan
sesuatu aktivitas, maka pertama-tama harus jelas ialah apakah tujuan akativitas
tersebut. Demikian pula kita mengroganiser atau membuat suatu skema organisasi
atau membentuk suatu badan, maka pertama-tama harus jelas apa yang menjadi tujuannya.
Bagi suatu benda, tujuan itu akan berperan sebagai:
1. Pedoman ke arah mana
organisasi itu akan dibawa
2. Landaan bagi
organisasi yang bersangkutan
3. Menentukan macam
aktivitas yang akan dilakukan dan
4. Menentukan program,
prosedur dan kiss me (koordinasi, integrasi, simplikasi, sinkronisasi dan
mekanisasi).
·
Pembagian kerja
Di dalam sebuah
organisasi, pembagian kerja atau tugas pekerjaan adalah keharusan mutlak tanpa
itu kemungkinan terjadinya tumpang tindih menjadi amat besar. Pembahagian tugas
pekerjaan pada akhirnya akan menghasilkan departemen-departemen dan job
description dari masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam
organisasi. Dengan pembahagian tugas pekerjaan, ditetapkan sekaligus susunn
organisasi (struktur organisasi), ugas dan fungsi-fungsi masing-masing unit
dalam organisasi, hubungan-hubungan serta wewenang masing-masing unit
organisasi.
Pembagian tugas saja
perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari penerapan spesialisasi, tetapi
pula dalam rangka mewujudkan penempatan orangn yang tepat pada jabatan yang
tepat dan pula dalam mempermudah pengawasan oleh atasan.
·
Delegasi Kekuasaan
Salah satu prinsip
pokok dalam setiap organisasi adalah delegasi kekuasaan. Kepada setiap pejabat
harus didelagsikan kekuasaan, atau wewenang yang perlu ahar pejabat tersebut
dapat melaskanakan tugasnya sebaik-baiknya. Wewenang atau kekuasaan itu mempunyai
aspek, antara lain wewenang mengambil keputusan, wewenang menggunakan
peralatan, bahan dan uang, wewenang memerintah, wewenang pemakaian waktu
tertentu dan alain sebagainya.
Delegasi kekusaan
merupakan keahlian pimpinan yang penting dan elementer sebab dengan dlegasi
kekusaan, seorang pemipin dapat melipat gandakan waktu, perhatian dan
pengetahuannya yang terbatas. Bahkan dapat dikatakan, delegasi kekusaan
merupakan salah satu jalan utama bagi setiap pemimpin untuk percaya akan diri
sendiri. Kesanggupan untuk menerima tanggung jawab adalag test pertama bagi
seorang pemimpin, tetapi keberanian mendelegasikan kekuasaan kepada bawahan,
merupakan tanda nyata seorang pimpinan yang sukses.
·
Rentang kekuasaan
Mengenai prinsip
rentang kekuasan, dipergunakan berbagai istilah-istilah yang berbeda, seperti
span of authority, span og control (rentan pengawasan), span of management dan
span of managerial responsibilities dan dalam bahasa Indonesia dipakai istilah
lain seperti jenjang pengawasan, jenjang kekusaan dan rentang kendali Dengan
rentang kekuasaan dimaksudkan berapa jumlah orang yang setepatnya yang menjadi
bawahan seseorang pemimpin, sehingga pemimpin iu dapat memimpin, membimbing dan
mengawasi dengan secara berhasil guna dan berdaya guna
·
Tingkat-tingkat pengawasan
Menurut prinsip ini,
tingkat pengawasan atau tingkat pemimpin hendakanya diusahakan sedimik mungkin.
Di dalam suau organisasi diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin, selain
memudahkan komunikasi pula agar ada motivasi bagi setiap orang di dalam
organisasi untuk mencapai tingkat-tingkat tertingi di dalam dstruktur
organisasi. Sehubungan dnegan prinsip-prinsip tingkat-tingkat pengawasan ini,
maka suatu organisasi yang baik yaitu berbentuk pipih dan tidak menjulang
tinggi.
·
Kesatuan perintah dan
tanggung jawab
Menurut prinsip ini
maka seorang bawahan hanya mempunyai seorang atasan dari siapa ia menerima
perintah dan kepada siapa ia memberi pertanggungjawaban akan pelaskanaan
tugasnya. Dengan kata lain prinsip tidak seorangpun dapat melayani dua atasan
sekaligus
·
Koordinasi
Prinsip yang tidak
kalah pentingnya dalam organisasi adalah prinsip koordinasi. Adanya pembagian
tugas pekerjaan dan bahagian-bahagian seta unit-unit terkecil di dalam suatu
organisasi, cenderung timbul kekuatan memisahkan diri dari organisasi sebagai
kesleuruhan.
Faktor
Organisasi
Sebab keberhasilan dan kegagalan suatu
organisasi dapat ditinjau dari beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor intern: faktor yang berasal dari dalam organisasi
itu sendiri. Faktor ini dapat meliputi pemimpin dalam organisasi, pekerja
(staf), cara pengaturan dan pengembangan organisasi, dan sebagainya.
2. Faktor ekstern: faktor yang berasal dari luar yang kerap
kali ikut mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi.
Kesimpulan:
Manajemen adalah
mengatur sesuatu supaya teratur. manajemen yang baik itu tergantung dari
seorang manajer yang mengatur. supaya tujuannya tercapai maka diperlukan manajer
yang profesional. Manajemen diperlukan juga disetiap kegiatan organisasi.
Organisasi adalah sekumpuluan individu yang mempunyai tujuan yang sama. Dalam
organisasi, manajemen sanagat berpengaruh.
Sumber:
·
http://www.kembar.pro/2015/05/pengertian-dan-peranan-utama-manajemen.html
·
https://sites.google.com/site/manajemendanorganisasi/
·
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/07/sejarah-ilmu-manajemen.html
·
http://zahiraccounting.com/id/blog/10-ciri-ciri-manajer-profesional/
·
http://zahiraccounting.com/id/blog/ketrampilan-manajemen-yang-dibutuhkan/
·
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/05/12-pengertian-organisasi-menurut-para-ahli-lengkap.html
·
http://ensiklo.com/2013/12/mengenal-organisasi-dan-fungsi-manajemen-1/
·
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-organisasi/
·
http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/8204-prinsip-prinsip-organisasi.html
No comments:
Post a Comment